Daerah
DLH Samarinda Pastikan Bau Menyengat di Depan Mall SCP Berasal dari Air Limbah yang Belum Diolah
Kaltimtoday.co, Samarinda - Bau comberan yang menyengat di depan Mall Samarinda Central Plaza (SCP) di Jalan Mulawarman akhirnya terungkap sumbernya. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda memastikan aroma tak sedap itu berasal dari kebocoran air limbah yang belum diolah, setelah tim pengaduan DLH melakukan verifikasi lapangan pada Selasa (11/11/2025).
Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Madya DLH Samarinda, Nur Saidah, menjelaskan bahwa timnya turun usai menerima laporan warga di media sosial. Hasil pemeriksaan menunjukkan air limbah dari SCP tidak melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebagaimana mestinya, melainkan langsung masuk ke saluran drainase umum di Jalan Mulawarman.
“Kami temukan air limbah yang belum diolah masuk ke parit umum akibat pompa IPAL yang rusak,” jelasnya.
Dari keterangan pihak manajemen mall, kerusakan pompa tersebut sudah terjadi sekitar dua minggu terakhir. Akibatnya, limbah cair tidak tersedot dengan benar menuju enam tangki IPAL yang berada di area parkir. “Mereka sedang menunggu pompa pengganti datang,” tambah Nur Saidah.
Sebagai langkah cepat, DLH menghentikan sementara sumber pembuangan tersebut dan memerintahkan pihak SCP menutup saluran bocor dengan membuat sekat sementara agar air limbah tidak melimpas ke drainase. Di saat yang sama, tim UPTD Tinja dari Dinas PUPR diturunkan untuk melakukan penyedotan. “Kami awasi langsung hingga proses penyedotan selesai,” ungkapnya.
Meski SCP memiliki izin operasional dan sistem IPAL resmi, DLH menegaskan bahwa insiden ini tetap dikategorikan sebagai pelanggaran lingkungan. Pemerintah Kota Samarinda telah menjatuhkan sanksi administratif berupa paksaan pemerintah, dan memberi tenggat waktu 1x24 jam bagi pihak manajemen mall untuk menuntaskan penanganan darurat serta memperbaiki sistem IPAL.
DLH juga menegaskan akan terus memantau progres perbaikan yang dijanjikan manajemen SCP. “Mereka dijadwalkan datang pada 13 November untuk memaparkan progres perbaikan. Kami akan pastikan kejadian serupa tidak terulang,” kata Nur Saidah.
DLH mengimbau masyarakat untuk terus aktif melaporkan gangguan lingkungan melalui kanal pengaduan resmi, baik lewat WhatsApp, media sosial, maupun platform SP4N Lapor! agar penanganan cepat bisa dilakukan.
[NKH | RWT]
Related Posts
- Riset Kolaboratif Jadi Langkah SMAN 10 Samarinda untuk Pemetaan Minat Siswa ke Kampus Dunia
- Prakiraan Cuaca Samarinda dan Sekitarnya Hari Ini, Rabu, 12 November 2025
- Parkir Sembarangan Masih Jadi Masalah, Dishub Samarinda Gembosi Ban dan Tempel Stiker Pelanggaran
- Ribuan Botol Miras Ilegal Digilas di Balai Kota, Pemkot Samarinda Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Pelanggar Perda
- Pemkot Samarinda Kejar Dukungan Pusat, Usulkan Anggaran Revitalisasi Sekolah Rp129 Miliar









