Samarinda
DLH Samarinda Wajibkan Pegawai Kelola Sampah Organik Setiap Hari

Kaltimtoday.co, Samarinda - Manusia dalam hidupnya akan selalu memproduksi sampah. Mulai sampah plastik, hingga sampah sayur-sayuran atau bekas makanan.
Fakta ini membuat pentingnya membiasakan manusia untuk bisa mengelola sampah secara bertanggung jawab.
Kebiasaan bertanggung jawab ini pun dilakukan DLH Samarinda. Seluruh pegawai wajib bijak mengelola sampah.
Misal, sampah organik yang dihasilkan di kantor DLH Samarinda. Sampah-sampah sisa-sisa makanan wajib ditimbang, dicatat, dan dijadikan kompos alami bagi tanaman-tanaman di DLH Samarinda.
"Setiap bidang di DLH sudah disediakan tempat kompos. Semua pegawai wajib mengisinya setiap hari kerja," kata Kepala DLH Samarinda, Nurrahmani.
Sampah organik yang disetorkan pegawai biasanya, kata Nurrahmani, berasal dari sisa makanan atau kudapatn yang dimakan setiap hari di kantor.
Dikatakan Nurrahmani, sebelum ditempatkan di tempatnya, sampah organik harus dicatat dan ditimbang terlebih dahulu, sehingga setiap bulan setiap bidang akan melaporkan sampah yang dihasilkan ke Seksi Pengurangan Sampah di DLH Samarinda.
Cara ini bertujuan agar sampah organik yang dihasilkan lebih bermanfaat dan setiap pegawai di kantor DLH Samarinda lebih bertanggung jawab atas sampah-sampah yang dihasilkan dari diri sendiri dan bersama.
"Kami berharap nantinya cara ini juga diikuti instansi-instansi lain di Samarinda, bahkan juga diikuti masyarakat," pungkasnya.
[TOS | ADV DLH SAMARINDA]
Related Posts
- DPRD Samarinda Dukung Penuh Rencana PLTSa, Sarankan Sinergi Antarwilayah untuk Penuhi Kuota Sampah
- Lewat Aplikasi SEPAKAT, Dispora Kaltim Tawarkan Transparansi dan Dukungan Nyata bagi Organisasi Kepemudaan
- DPRD Samarinda Perpanjang Pembahasan Raperda TPU, Pembahasan Teknis Lokasi Masih Jadi Kendala
- PAD Samarinda Naik, Pemkot Fokus Pajak dan DPRD Usulkan Event Nasional
- DPRD Samarinda Soroti Peredaran Beras Oplosan: Konsumen Dirugikan, Pengawasan Harus DiperketatDPRD Samarinda Soroti Peredaran Beras Oplosan: Konsumen Dirugikan, Pengawasan Harus Diperketat