Samarinda

Dongkrak Pariwisata, Hetifah: Kekuatan Kaltim Ada di Wisata Alam dan Budaya

Kaltim Today
01 Februari 2021 20:53
Dongkrak Pariwisata, Hetifah: Kekuatan Kaltim Ada di Wisata Alam dan Budaya
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pandemi Covid-19 saat ini jelas menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mengatasi berbagai hal. Salah satu contohnya untuk mempertahankan ekonomi dan mendongkrak pariwisata.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menyampaikan bahwa pemerintah akan berusaha keras untuk mengatasi dampak pandemi dan meraih peluang-peluang usaha baru di era new normal.

Salah satunya adalah ekonomi kreatif berbasis pengetahuan, budaya, intelektualitas, dan teknologi. Menurut Hetifah, Kaltim harus mengikuti itu. Jika mengandalkan eksploitasi sumber daya alam saja maka tidak akan bisa.

"Hibah-hibah itu penting untuk menstimulasi. Pertama, kita harus punya data yang bagus supaya menyasar ke mereka yang benar-benar membutuhkan. Makanya perlu kerja sama dengan Pemda dan teman-teman di Kaltim sudah menyadari pentingnya database itu," beber Hetifah kepada awak media.

Bicara soal ekonomi kreatif, sumbangannya untuk pendapatan sangat jelas. Terlebih lagi cakupan ekonomi kreatif sangat mendunia, tak sekadar di lokal sehingga ke depannya pun akan diperkuat.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Bidang ekonomi kreatif dan pariwisata memberi sumbangan sekitar Rp 21 triliun ke pendapatan negara. Meski tak dapat dimungkiri selama masa Covid-19 ini terjadi penurunan.

"Itulah yang harus diperbaiki agar bisa naik kembali. Targetnya, Covid-19 itu harus diatasi. Formula pertama, vaksinasi. Kemudian menyosialisasikan new normal, termasuk pariwisata ekonomi kreatif harus menerapkan protokol kesehatan juga supaya cepat pulih," lanjut Hetifah.

Sebelum keadaan pulih, Hetifah juga menyebutkan harus ada persiapan agar Kaltim nantinya bisa dikunjungi berbagai pihak. Tak hanya menarik dari segi wisata, tapi produk lokal mesti diminati pula.

Disampaikan Hetifah, kekuatan Kaltim ada di wisata berbasis alam dan budaya. Kuliner, oleh-oleh, dan berbagai produk pun harus dikembangkan. Ke depan, yang diprioritaskan adalah mempertahankan lingkungan.

"Kalau pariwisata makin diperhatikan dan dieksploitasi makin bagus. Misalnya ditemukan desa-desa yang menarik termasuk bekas-bekas tambang walaupun masih pro-kontra, saya pikir bisa jadi wisata edukasi juga supaya orang belajar dari kesalahan," jelas alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Pengelolaan wisata berbasis alam pun dinilai Hetifah sudah jauh lebih bagus dan banyak untuk di Kaltim. Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim disebut telah menaruh perhatian lebih. Pun dengan pemerintah pusatnya.

[YMD | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya