Kukar
Dorong Optimalisasi Perseroda, Ria Handayani Yakin PAD Kukar Bisa Meningkat
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Komisi II DRPD Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong Pemkab agar menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda). Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi II DPRD Kukar, Ria Handayani.
Dia menegaskan, setiap Perseroda yang bergerak di bidang sumber daya alam (SDA) harus memiliki izin sehingga dapat menghasilkan PAD besar untuk Kukar. Jika perlu ada Perseroda khusus.
"Kita harus sama-sama berjuang apa yang harus kita perjuangkan. Paling tidak, dari Perseroda yang ada itu bisa memberikan PAD besar buat Kukar," ungkap Ria saat dihubungi Kaltimtoday.co belum lama ini.
Komisi II, lanjut Ria, sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait apa yang bisa dihasilkan dan dilakukan untuk menambah PAD, salah satunya dengan trading batu bara.
View this post on Instagram
"Dalam Peraturan Daerah (Perda) mengatakan setiap perusahaan yang ada di Kukar wajib bekerja sama dengan pengusaha lokal atau Perseroda. Minimal memberikan 10℅ jatah untuk melibatkan Perseroda atau pengusaha lokal," ujarnya.
Misalnya trading batu bara, jika penjualan batu bara sebanyak 80 juta ton per tahun dan Perseroda mendapat 10℅ dari total tersebut maka sudah mendapat Rp 8 juta ton. Maka, PAD yang didapatkan dari Perseroda saja sudah besar, apalagi memiliki tambang sendiri dan izin sendiri serta bekerja sama dengan pihak ketiga.
Ditambah lagi dengan perusahaan lainnya seperti kelapa sawit, koral dan karet, pihaknya pun optimis dapat menghasilkan PAD yang besar.
"Saya optimis sekali bahwa kita bisa mendapatkan PAD triliunan dari Perseroda. Saya yakin itu," ungkap Ria.
Dia juga mencontohkan Jakarta yang memiliki jumlah PAD sekitar Rp 98 triliun, meskipun masing-masing daerah itu berbeda. Ria menuturkan, Kukar memiliki SDA yang sangat besar dan melimpah, kenapa tidak bisa mendapatkan PAD lebih besar daripada Jakarta.
Ria pun yakin, dari migas, tambang, kelapa sawit, perkebunan, kehutanan dan lahan lainnya, jika dimaksimalkan dapat memberikan PAD lebih besar daripada Jakarta.
"Bisa, kita pasti bisa. Kita harus bekerja sama dari provinsi maupun eksekutifnya, ayo sama-sama kita dorong," harapnya.
[SUP | RWT]