Kukar

Fokus Tracing dan Vaksinasi, Pemkab Kukar Ajukan BTT Rp144,5 Miliar di APBD Perubahan

Kaltim Today
11 September 2021 11:43
Fokus Tracing dan Vaksinasi, Pemkab Kukar Ajukan BTT Rp144,5 Miliar di APBD Perubahan
Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono. (Supri/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kutai Kartanegara (Kukar) dalam berapa hari terakhir ini menunjukkan tanda-tanda penurunan. Meksi begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar mengajukan Biaya Tak Terduga (BTT) di APBD Perubahan sekitar Rp144,5 miliar.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono mengatakan, angka tersebut tetap diajukan karena masih belum mengetahui perkembangan hingga akhir tahun. Mudah-mudahan, kasus di Kukar terus melandai sehingga semua kegiatan masyarakat bisa dilakukan dengan normal kembali.

"Ini bentuk antisipasi kejadian terburuk," ungkapnya, Jumat (10/9/2021).

Selain itu, anggaran tersebut diarahkan untuk pemenuhan bidang kesehatan yang paling besar. Apalagi fokus penanganan berdasarkan hasil evaluasi dari pemerintah pusat, yakni menekankan pada tracing.

Persentase tracing di Kukar lanjut Sunggono, masih relatif rendah sehingga bagaimana kedepan bisa dilakukan percepatan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar kembali merekrut tenaga tracer untuk dilatih sehingga pelacakan Covid-19 bisa maksimal dan mencegah penyebaran sedini mungkin.

"Tenaga tracer untuk dilatih dan membantu pencapaian warga yang wajib di tracing dengan indikator yang diterapkan pemerintah pusat," ujarnya.

Selain itu kata Sunggono, Pemkab Kukar juga fokus dan gencar lakukan vaksinasi pada masyarakat. Bupati Kukar pernah berkomitmen sehari 4000 vaksin, mudah mudahan langkah yang diambil didukung dengan ketersediaan vaksin yang dikirim ke Kukar.

"Kalau ada vaksinnya ada dan ada penambahan alokasi sesuai dengan prioritas target, insyaallah bis terpenuhi 4 ribu sehari," imbuhnya.

Kendati, pihaknya akan mencoba menyasar daerah yang potensial untuk diserbu vaksinasi misalnya Kecamatan Tenggarong diselesaikan dulu kemudian di kecamatan lain. Namun berdasarkan target semua kecamatan memiliki hak yang sama terkait distribusi vaksinnya.

"Distribusi vaksin menyesuaikan kondisi dan situasi, intinya kami ingin mencapai herd immunity. Semoga dalam pelaksanaannya bisa tepat sasaran," pungkasnya.

[SUP | NON | ADV DISKOMINFO KUKAR]

 



Berita Lainnya