Daerah

Gelar Aksi Damai Nyalakan 1.000 Lilin, Keluarga Korban Harap Kasus Kematian di Apotek Kimia Farma Samarinda Segera Terungkap

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 19 April 2024 04:34
Gelar Aksi Damai Nyalakan 1.000 Lilin, Keluarga Korban Harap Kasus Kematian di Apotek Kimia Farma Samarinda Segera Terungkap
Keluarga korban kasus penemuan mayat di gudang Kimia Farma menggelar aksi damai dengan menyalakan 1.000 lilin di depan apotek pada Kamis, 18 April 2024. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Sejumlah keluarga korban bersama Aliansi Ikatan Keluarga Toraja Samarinda melakukan aksi damai dengan menyalakan 1.000 lilin di depan Apotek Kimia Farma di Jalan P Hidayatullah Samarinda. Mereka memanjatkan doa kepada Alm. BT, wanita yang ditemukan tewas di dalam gudang apotek tersebut beberapa waktu lalu.

Sepupu korban, Alfrida Yusuf (30) mengatakan bahwa, aksi damai ini merupakan bentuk doa bersama, agar kasus kematian BT bisa terungkap dengan jelas.

"Alasan kami menggunakan lilin, karena ini sebagai simbol penerangan, yang kami harapkan kasus ini juga bisa terungkap seterang-terangnya," ucapnya pada Kamis (18/4/2024)

Lebih lanjut, Alfrida menilai bahwa kasus ini masih banyak kejanggalan yang harus diungkap oleh Polresta Samarinda, sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam menegakkan keadilan bagi keluarga korban. 

Mereka mempertanyakan, bagaimana bisa BT ditemukan meninggal dunia di dalam sebuah gudang apotek Kimia Farma, semenjak BT dinyatakan hilang pada 31 Januari 2024.

"Informasinya, korban sudah meninggal selama lima hari di dalam gudang sebelum ditemukan. Masa korban diam saja di dalam gudang," ujarnya.

Kemudian, Alfrida bersama keluarga korban juga menunggu kapan dilaksanakannya gelar perkara terkait kasus kematian korban oleh Polresta Samarinda. Ia menyebut, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli sebelumnya bilang, pihaknya akan segera melakukan gelar perkara kasus ini di Polda Kaltim, Balikpapan.

“Saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Provinsi, mau dilakukan gelar pekara. Tapi sampai saat ini, belum ada informasi lebih lanjut," tuturnya.

Dia pun meminta kepada pihak Polresta Samarinda agar bisa mengungkap kasus ini secara jelas. Terutama mengenai kejanggalan-kejanggalan yang terjadi dalam kasus tersebut.

Alfrida bersama keluarga korban sampai saat ini masih menunggu Polresta Samarinda untuk melakukan gelar perkara kasus kematian BT. Ia menginginkan, keluarga korban bisa mendapatkan keadilan. 

"Jika belum juga dilangsungkan gelar perkara, maka kami akan melakukan aksi kembali untuk menuntut keadilan dari kasus kematian korban," tutupnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya