Advertorial
Grand Final Sayembara Batik ASN-Souvenir Kaltim, Ajang Adu Gagasan Desainer Kearifan Lokal
Kaltimtoday.co, Samarinda - Batik ASN dan souvenir khas Kalimantan Timur tak lagi sekadar atribut formal. Lewat Grand Final Sayembara Batik ASN & Souvenir Khas Kaltim, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mulai memetakan identitas visual daerah yang bukan hanya berakar pada budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku UMKM kreatif.
Kepala DPPKUKM Kaltim, Heni Purwaningsih, mengatakan sayembara ini dirancang sebagai ruang eksplorasi ide-ide baru dari masyarakat. Desain yang dihasilkan tidak hanya akan dikenakan ASN, tetapi juga menjadi wajah Kaltim saat menyambut tamu-tamu resmi dalam berbagai agenda pemerintahan.
“Souvenir ini nantinya menjadi cendera mata resmi Pemprov Kaltim. Tapi ke depan, tidak menutup kemungkinan akan lahir desain lain yang bisa diproduksi massal oleh UMKM dan dipasarkan ke publik,” ujar Heni pada Selasa (23/12/2025).
Antusiasme peserta menjadi salah satu indikator besarnya minat terhadap pengembangan industri kreatif berbasis budaya. Sebanyak 148 peserta terlibat dalam desain batik seragam ASN, sementara 51 peserta lainnya bersaing dalam kategori desain souvenir. Ragam karya yang masuk memperlihatkan upaya para desainer lokal menerjemahkan identitas Kaltim ke dalam motif, warna, dan bentuk yang lebih segar.
Menariknya, desain batik ASN hasil sayembara ini bersifat eksklusif. Artinya, motif tersebut tidak diperjualbelikan secara umum dan hanya digunakan oleh ASN Pemprov Kaltim. Kebijakan ini, menurut Heni, dimaksudkan untuk menjaga kekhasan sekaligus nilai simbolik seragam ASN sebagai representasi daerah.
Pada tahap grand final ini, peserta telah melewati serangkaian seleksi ketat. Dewan juri tidak hanya menilai estetika, tetapi juga orisinalitas karya. Setiap desain diwajibkan merupakan ide baru, bukan adaptasi atau tiruan dari motif yang sudah ada.
“Orisinalitas menjadi syarat utama. Ini penting agar karya yang lahir benar-benar memiliki nilai kreatif dan bisa dilindungi,” jelas Heni.
Dari sisi konsep, sayembara ini mengangkat kekayaan ikon dan budaya Kalimantan Timur dengan pendekatan kolaboratif. Unsur budaya pedalaman, pesisir, dan keraton diramu dalam satu narasi visual, lalu diterjemahkan ke dalam desain batik dan souvenir yang mencerminkan kearifan lokal Benua Etam.
Setelah pemenang diumumkan, karya-karya terpilih belum langsung diproduksi. Pemerintah provinsi masih akan melakukan penyempurnaan desain berdasarkan masukan dan catatan juri, sebelum akhirnya masuk ke tahap produksi. Langkah ini diharapkan menghasilkan produk yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga siap digunakan dan bernilai ekonomi.
"Penguatan identitas daerah dan pengembangan UMKM kreatif bisa berjalan beriringan—dari ruang ide, ke seragam, hingga menjadi wajah Kalimantan Timur di mata tamu dan publik," tutupnya.
[RWT | ADV]
Related Posts
- Laptop Mahasiswi Raib di Kos Sungai Kunjang, Polisi Ungkap Pencurian Lewat Jejak Penjualan Online
- Jelang Tutup Tahun 2025, Serapan Anggaran Samarinda Tersisa 27 Persen, Inspektorat dan Dinsos Terendah
- Tarik Ulur Berakhir, UMK Samarinda 2026 Naik 6,97 Persen Usai Kesepakatan Serikat dan Pengusaha
- Pendaftaran Pedagang Pasar Pagi Samarinda Dimulai, Disdag Pastikan Hak Pedagang Lama Tetap Aman
- Bencana Banjir Masih Menghantui Samarinda, BPBD Catat 23 Kejadian Sepanjang 2025








