Kaltim

Guru Protes Rencana Pemotongan Insentif, Wali Kota Samarinda: Tidak Berubah, Tetap Rp 700 Ribu

Kaltim Today
24 Agustus 2022 20:12
Guru Protes Rencana Pemotongan Insentif, Wali Kota Samarinda: Tidak Berubah, Tetap Rp 700 Ribu

Kaltimtoday.co, Samarinda - Guru honorer di Samarinda masih menunggu keputusan konkrit terkait wacana pemotongan insentif yang awalnya Rp 700 ribu menjadi Rp 250 ribu. Wacana tersebut mengundang protes dari banyak pihak. Mulai guru honorer hingga Komisi IV DPRD Samarinda yang minta agar rencana pemotongan insentif tak dilakukan.

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti sebelumnya mengungkapkan, selama ini sekolah bergantung terhadap guru honorer. Jika tidak ditolak, maka keputusan terkait pemangkasan insentif yang ingin dilakukan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tersebut akan disahkan pada 31 Agustus mendatang.

Dikonfirmasi awak media, Rabu (24/8/2022), Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan pemangkasan insentif tidak akan dilakukan. Tetap Rp 700 ribu per bulan.

"Tetap saja kami beri insentif. Angka tidak berubah. Sudah jelas perwali-nya Rp 700 ribu kan," jawab Andi Harun singkat.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri Samarinda, Mulyadi mengaku kaget dengan rencana pengurangan insentif untuk guru dan tenaga kependidikan. Dia berharap rencana tersebut tidak dilakukan. Justru semestinya insentif ditambah.

"Harapan saya sebagai ketua MKKS, tidak dilakukan pengurangan. Kalau bisa ditambah, kewenangan ada di Pemkot Samarinda," ungkap Mulyadi, Rabu (24/8/2022).

Mulyadi menyebut, guru honorer di sekolah biasanya dibayarkan oleh sekolah melalui dana bosnas atau dana bosda. Gaji yang mereka terima pun rata-rata di bawah UMR. Nominalnya variatif, sesuai dengan jumlah jam mengajar.

Terpisah, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Swasta Samarinda, Syahrianto mengungkapkan, mereka kaget dengan wacana pemotongan insentif dan menyayangkannya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

"Saya atas nama sekolah swasta menyayangkan jika insentif dari yang sebelumnya Rp 700 ribu jadi Rp 250 ribu," ujar Syahrianto.

Menurutnya Rp 700 ribu yang selama ini diterima pun bisa dikatakan sangat kecil. Apalagi jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Kaltim. Sepengetahuannya, insentif di daerah lain justru mencapai di atas Rp 1 juta. Oleh sebab itu, dirinya berharap pemotongan insentif tak terjadi.

Di lain sisi, salah satu guru honorer di suatu SD juga mengungkapkan kekecewaannya. Guru perempuan yang tak ingin disebutkan namanya itu menuturkan, insentif jadi satu-satunya harapan bagi guru honorer. Sebab guru honorer tak memiliki tambahan penghasilan seperti guru PNS.

"Gaji saya Rp 900 ribu saja per bulan. Itu pun per dana cair baru dibayarkan. Lalu ini insentif dipotong lagi, jadi sedih saya. Bagaimana dengan teman-teman honorer yang lain? Mereka ada tanggung jawab untuk keluarga," jelasnya.

Insentif sebanyak Rp 700 ribu per bulan memang benar selama ini telah dia terima. Insentif dibayarkan tiap 3 bulan sekali. Total menjadi Rp 2,1 juta. Namun karena dipotong pajak sebesar Rp 100 ribu, yang diterima olehnya hanya Rp 2 juta.

"Dada saya sesak baca beritanya. Seolah-olah guru honorer bikin habis uang pemerintah daerah. 50 persen di setiap sekolah itu guru-gurunya adalah guru honorer. Kalau guru honorer berontak, apa dunia pendidikan akan bermasalah?" lanjutnya.

Guru tersebut memberi contoh. Misalnya, urusan berbau IT di sekolah mesti guru honorer yang turun tangan. Sebab guru-guru PNS yang senior tidak paham. Sekalipun ada yang bisa pun hanya sedikit.

"Kerja kami guru honorer sama dengan guru PNS. Tapi untuk kesejahteraan, beda jauh sekali. Kami juga bantu guru PNS misal memasukkan nilai rapot anak-anak juga pakai aplikasi, pakai laptop. Apalagi ini ganti kurikulum, apa tidak tambah ruwet urusannya," tambahnya.

Mendengar wacana tersebut, dia mengaku tak semangat. Namun hatinya sudah menyatu dengan para siswa. Dia berharap guru honorer tak diremehkan apalagi di anaktirikan.

"Semoga hati nurani pak wali kota dan wakil wali kota bisa terketuk untuk kami," tandasnya.

[YMD | TOS]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Related Posts


Berita Lainnya