Gaya Hidup

Hasil Penelitian, Selama Pandemi Kasus Rabun Jauh pada Anak-Anak Meningkat

Kaltim Today
15 Agustus 2021 14:17
Hasil Penelitian, Selama Pandemi Kasus Rabun Jauh pada Anak-Anak Meningkat
Kecanduan gadget pada anak-anak kala pandemi Covid-19 meningkatkan risiko rabun jauh. (Ilustrasi)

Kaltimtoday.co - Pandemi Covid-19 memberi konsekuensi pada berbagai aspek kehidupan. Salah satu yang juga banyak terdampak adalah anak-anak.

Berdasarkan hasil penelitian di Hongkong, selama pandemi Covid-19, penglihatan anak-anak cenderung memburuk.

Penelitian itu mendeteksi peningkatan pesat dalam rabun jauh (miopi) selama tahun lalu di antara anak-anak usia 6-8 tahun.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kasus miopi yang didiagnosis meningkat lebih dari 10 persen.

Meskipun tidak mungkin untuk mengatakan dari data apakah rabun jauh ini secara langsung terkait dengan pandemi.

Tetapi menghabiskan waktu di luar ruangan diketahui menurunkan risiko anak terkena rabun jauh, ketimbang saat melakukan 'pekerjaan dekat' seperti membaca, menulis, atau melihat layar gadget.

Faktanya, penelitian terbaru menunjukkan kurangnya waktu di luar ruangan mungkin menjadi indikator miopi yang lebih besar daripada genetika.

Oleh karena itu, ada kemungkinan penutupan sekolah dan lockdown karena pandemi menjadi penyebab meningkatnya rabun jauh di kalangan anak-anak belakangan ini.

"Meskipun karantina dan penutupan sekolah akibat pandemi tidak akan berlangsung selamanya, peningkatan adopsi dan ketergantungan pada perangkat digital, serta perubahan perilaku akibat kurungan rumah yang diperpanjang, mungkin memiliki efek jangka panjang pada perkembangan miopi pada populasi, terutama di antara anak-anak," tulis para peneliti dalam makalah baru mereka, dikutip dari Science Alert.

Kuesioner penelitian mengungkapkan anak-anak di Hong Kong menghabiskan 68 persen lebih sedikit waktu di luar rumah selama pandemi, dari rata-rata satu seperempat jam di luar ruangan menjadi hanya 24 menit sehari.

Sedangkan waktu yang dihabiskan untuk menatap layar meningkat hampir 3 kali lipat, meningkat dari rata-rata 2,5 jam sehari, menjadi 7 jam sehari.

Hari ini di China miopi dianggap sebagai epidemi. Lebih dari 90 persen anak muda di sana mengalami rabun jauh, membuat generasi berikutnya rentan terhadap berbagai kondisi mata selama hidup mereka.

[TOS]



Berita Lainnya