Nasional
Harga Obat JKN Terlalu Rendah, IAI Minta Pemerintah Tinjau Ulang untuk Dukung Penelitian dan Pengembangan
Kaltimtoday.co - Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI), Apt. Noffendri Roestam, menyampaikan keprihatinannya mengenai penetapan harga obat dalam skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Menurutnya, harga obat yang ditetapkan pemerintah saat ini dianggap terlalu rendah, sehingga membatasi kemampuan industri farmasi untuk mengalokasikan dana bagi penelitian dan pengembangan (R&D).
“Harga obat yang berlaku di JKN saat ini sudah sangat minim, dan ini menyulitkan industri untuk menyediakan dana yang diperlukan untuk R&D,” ungkap Noffendri setelah mengikuti Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh B-Universe di HQ B-Universe, Tangerang, Banten, pada Rabu (7/8/2024).
Noffendri mengharapkan adanya peninjauan ulang dari pemerintah terkait harga obat dalam program JKN. Dia menekankan pentingnya penyesuaian harga agar industri farmasi memiliki kelonggaran anggaran yang memadai untuk penelitian dan pengembangan.
“Kami berharap pemerintah dapat menata ulang harga obat dalam JKN. Dengan demikian, industri farmasi akan memiliki dana yang cukup untuk R&D, yang sangat penting untuk pengembangan bahan baku dan teknologi,” tambahnya.
Pengembangan R&D yang kuat berpotensi meningkatkan teknologi dan metode produksi yang efisien. Hal ini tidak hanya mendukung kemandirian produksi tetapi juga dapat mengurangi biaya dan risiko pasokan. Akibatnya, industri farmasi bisa memproduksi obat-obatan berkualitas tinggi dengan harga yang lebih terjangkau.
Noffendri juga sepakat dengan Prof. Raymond R. Tjandrawinata, Direktur Business Development dan Scientific Affairs Dexa Group, yang menyatakan bahwa peningkatan angka harapan hidup di Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh kualitas kesehatan masyarakat, termasuk melalui penggunaan obat-obatan berkualitas.
“Seperti yang disampaikan Prof. Raymond, peningkatan usia harapan hidup di Indonesia terkait erat dengan kualitas kesehatan, yang salah satunya dipengaruhi oleh obat-obatan yang bermutu. Oleh karena itu, penyediaan obat berkualitas di Indonesia sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan meningkatkan usia harapan hidup,” tutupnya.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Subsektor Industri Kimia Dasar, Barang, dan Farmasi Pimpin Realisasi Investasi Tertinggi di PMDN Triwulan II
- DAAD Tawarkan Research ke Jerman, Unmul Siap Tingkatkan Kualitas SDM dan Riset
- Tandatangani Komitmen, Bukti Rumah Sakit Siap Beri Pelayanan Terbaik Bagi Peserta JKN
- Hanya Bermodal KTP, Peserta JKN Bisa Dapatkan Layanan Kesehatan
- Bahaya Banget, Ini Ciri-Ciri Obat Ilegal Menurut BPOM