Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pertengahan tahun 2023, laporan gigitan hewan penular rabies di Kutai Kartanegara sebanyak 67 orang.

Rabies tidak hanya ditularkan melalui gigitan atau air liur anjing saja, tetapi bisa dari kucing dan monyet. Seperti di wilayah hulu yang banyak berasal dari gigitan monyet, sedangkan perkotaan berasal dari kucing dan anjing.

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3L), Dinas Kesehatan Kukar, Supriyadi mengatakan, dalam menangani kasus tersebut, Dinkes Kukar telah menyiapkan lima Rabies Center, yakni di RSUD Aji Muhammad Parikesit, Puskesmas Kota Bangun, Puskesmas Muara Badak, Puskesmas Muara Jawa, dan Puskesmas Kembang Janggut.

"Ketika ada kasus kejadian, segera dilacak. Jika lapor ke Puskesmas maka akan diberi vaksin anti rabies sebagai tindakan antisipasi," kata Supriyadi belum lama ini.

Dia menyebutkan, ketersediaan vaksin anti rabies (VAR) di Kukar relatif aman. Sampai saat ini, stok VAR ada 9 vial dari APBN dan 250 vial dari APBD Kukar.

Berdasarkan data yang diperoleh Dinkes Kukar, jumlah kasus ini terbilang rendah daripada kabupaten dan kota lainnya. Tahun 2022 lalu, ada 133 kasus yang sudah diberikan VAR. Sedangkan yang meninggal akibat rabies hingga kini belum ditemukan. 

"Belum ada yang meninggal sepanjang diantisipasi. Insya Allah karena diantisipasi duluan," sebutnya.

Langkah pencegahan jika tergigit anjing gila, segera melaporkan ke Puskesmas terdekat agar mendapat penanganan pertama. Apabila penanganan lambat, maka dapat berakibat fatal. 

"Langsung lapor ke Puskesmas untuk penanganan pertama. Menghindari hal yang tidak diinginkan, kemudian akan segera divaksin anti rabies," tutupnya.

[SUP]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.