Gaya Hidup

Infeksi Berulang DBD Lebih Berbahaya, Dokter Ingatkan Risiko Kematian

Network — Kaltim Today 25 Agustus 2025 04:48
Infeksi Berulang DBD Lebih Berbahaya, Dokter Ingatkan Risiko Kematian
Ilustrasi. (Pixabay)

Kaltimtoday.co - Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap infeksi berulang Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, infeksi kedua atau berikutnya dapat memicu gejala lebih parah bahkan berujung pada kematian, terutama pada anak-anak dan pasien dengan penyakit penyerta.

Dokter spesialis anak RS Borromeus, dr. Tony Ijong Dachlan, Sp.A, menjelaskan bahwa virus dengue memiliki empat serotipe berbeda. Artinya, seseorang berisiko terinfeksi hingga empat kali seumur hidup.

“Infeksi berulang biasanya menimbulkan gejala lebih berat. Sekitar 45% kasus kematian akibat dengue terjadi pada anak usia 5–14 tahun. Bahkan infeksi tanpa gejala pada orang dewasa bisa menjadi sumber penularan bagi keluarga,” jelasnya dalam talkshow HUT ke-104 RS Borromeus di Bandung, Minggu (24/8/2025).

Dokter spesialis penyakit dalam RS Borromeus, dr. Stephanie Yuliana Usman, menegaskan bahwa hingga kini belum tersedia obat khusus untuk menyembuhkan DBD. Perawatan medis yang diberikan hanya bertujuan meredakan gejala, bukan membunuh virus dengue.

“Pencegahan menjadi kunci utama, terlebih bagi pasien dengan penyakit penyerta seperti obesitas, diabetes, hipertensi, maupun gangguan ginjal yang lebih rentan mengalami kondisi berat,” ujarnya.

Menurut data Kementerian Kesehatan, hingga minggu ke-25 tahun 2025, Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan kasus DBD terbanyak di Indonesia, 17.281 kasus dilaporkan, dengan jumlah 61 kematian.

Kota Bandung menempati posisi kedua dengan kasus terbanyak setelah salah satu daerah di Jabar, disusul Kabupaten Bandung di urutan ketiga.

Para ahli menegaskan bahwa langkah paling efektif untuk menekan penyebaran DBD adalah pencegahan sejak dari rumah. Upaya yang bisa dilakukan meliputi:

  • Menerapkan Gerakan 3M Plus: menguras, menutup, dan mendaur ulang wadah air yang berpotensi jadi tempat berkembang biaknya nyamuk, ditambah langkah tambahan seperti menggunakan obat nyamuk.
  • Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
  • Mempertimbangkan vaksinasi dengue sebagai perlindungan tambahan, terutama bagi kelompok rentan.

[RWT] 



Berita Lainnya