Kukar
Ingin Bawa Pulang Jenazah Covid-19, Pihak Keluarga dan Tenaga Medis Sempat Bersitegang
Kaltimtoday.co, Tenggarong - Sempat terjadi ketegangan di RSUD Aji Muhammad Parikesit (RSUD AMP) di Kutai Kartanegara (Kukar) antara pihak medis dan keluarga jenazah Covid-19, Rabu (11/11/2020).
Sebelumnya terjadi kesalahpahaman bahwa jenazah tersebut meninggal bukan karena terpapar Covid-19, jadi pihak keluarga berencana membawa pasien ke rumah duka.
Sebelum masuk ke RSUD AMP, adik Jenazah, Dwi Suryanto menjelaskan bahwa, 10 hari lalu sempat dibawa ke klinik dengan keluhan sakit di dada. Lalu, pihak klinik sempat menyarankan jika kambuh lagi agar dibawa ke rumah sakit, sebab penyakit tersebut didiagnosa mengarah ke sakit jantung.
Sempat sembuh beberapa hari, namun pada Sabtu, dia merasakan sakit lagi di bagian dada. Alhasil, pihak keluarga membawanya ke rumah sakit.
"Almarhun sempat 2 kali dites swab, hasil swab pertama negatif. Namun, karena kondisinya menurun akhirnya di-swab kembali dan hasilnya positif, tetapi bukti positifnya tidak ditunjukan," ujar Dwi kepada Kaltimtoday.co.
Dia melanjutkan, selama dua malam almarhun mengeluh bahwa dadanya terasa sakit sampai mengalami susah napas. Karena pelayanan di rumah sakit kurang maksimal, akhirnya pasien meninggal dunia sekitar jam 10 pagi tadi.
Jadi persepsi awalnya, lanjut dia, bahwa jenazah meninggal itu negatif makanya berencana akan dibawa pulang. Sebab, sebelumnya tidak ada arahan untuk dimakamkan secara protokol kesehatan.
Karena pihaknya telah menelpon keluarga dan mungkin terjadi kesalahpahaman, makanya sempat terjadi keributan di rumah sakit.
Tetapi setelah diberi pemahaman oleh pihak medis dan Satgas Covid-19, akhirnya pihak keluarga menerima jika pasien dimakamkan dengan protokol kesehatan.
"Kalau memang positif dan jika dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan kami terima saja," pungkas Dwi.
[SUP | RWT]