Advertorial
Inovasi Barcode, Cara Unik Dispar Jadikan Coffeeshop Media Promosi Ekowisata dan Ekraf di Kaltim
Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Dispar Kaltim) memiliki cara unik dalam mempromosikan ekowisata dan produk ekonomi kreatif. Salah satunya melalui kedai kopi atau coffeeshop.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim, Restiawan Baihaqi menyampaikan, inovasi ini masih dalam perencanaan, yang mana nantinya promosi tersebut akan dilakukan dengan menyebar kartu bergambar dengan barcode (kode batang) ke sejumlah kedai kopi di Kaltim.
"Di setiap meja kedai kopi, bisa dibuatkan semacam kartu barcode yang bisa di-scan. Di dalam barcode tersebut bisa diisi dengan video pariwisata, foto produk ekraf, dan lain-lain," ucap Baihaqi.
Dengan dilapisi bahan akrilik, kartu barcode ini dirancang tahan lama.
"Jadi anak-anak muda itu tidak hanya nongkrong, tapi bisa mengakses keindahan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bumi Etam," tuturnya.
Dispar Kaltim akan memastikan konten yang ditampilkan melalui barcode mencakup berbagai destinasi wisata, termasuk yang belum terlalu dikenal publik. Inisiatif ini sejalan dengan upaya Dispar Kaltim dalam meningkatkan kesadaran generasi Z mengenai sektor wisata hingga ekraf di Kalimantan Timur.
"Harapannya, barcode ini bisa menjadi alat promosi yang efektif dalam mendukung industri pariwisata dan ekraf di Kalimantan Timur," ujarnya.
[RWT | ADV DISPAR KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Pergub Kaltim No. 6/2024 Jadi Solusi Perpanjangan Waktu Penyelesaian Proyek Pembangunan
- BPSDM Kaltim: AI sebagai Kunci Transformasi Digital di Sektor Publik
- Debat Panas Pilgub Kaltim
- 4.479 Berkas Dimusnahkan, DPK Terima Penyerahan 142 Arsip Statis dari Dispora Kaltim
- Gibran Rakabuming Raka Buka MTQ KORPRI VII, 1.700 Peserta dari 35 Provinsi dan 54 Lembaga