Advertorial
ISEI Samarinda dan BI Kaltim Bahas Relevansi Soemitronomics untuk Transformasi Ekonomi Daerah

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dalam rangka memperkuat arah kebijakan pembangunan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Samarinda bersama Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur dan Pengurus Pusat ISEI menggelar diskusi panel bertema "Soemitronomics: Gagasan, Langkah, dan Pengaruh Ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo", Rabu (5/6/2025). Acara berlangsung secara hybrid di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mulawarman Samarinda.
Kegiatan ini bertujuan mengulas kembali pemikiran ekonom nasional Soemitro Djojohadikoesoemo serta menggali relevansinya dalam menjawab tantangan transformasi ekonomi, khususnya di Kalimantan Timur.
Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto, dalam sambutannya menggarisbawahi dominasi sektor ekstraktif dalam struktur ekonomi Kaltim. Hal ini mendorong perlunya strategi diversifikasi ekonomi agar ketergantungan terhadap sumber daya alam dapat dikurangi.
“Transformasi ekonomi di daerah harus dimulai dari sinergi lintas sektor, salah satunya lewat kajian bersama ISEI Samarinda,” ujar Budi.
Ia juga menyampaikan bahwa pembahasan Soemitronomics perlu terus dikembangkan sebagai landasan membangun ekonomi daerah yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Kolaborasi antara BI Kaltim dan ISEI Samarinda sendiri telah terjalin sejak 2024, menghasilkan berbagai kajian strategis yang menjadi bagian dari penyusunan RPJMD Kalimantan Timur 2025–2029.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unmul, Lambang Subagiyo, menyebutkan bahwa pemikiran Soemitro Djojohadikoesoemo sangat relevan dalam mengembangkan strategi pembangunan yang berpihak kepada rakyat.
“Prinsip memperkuat struktur ekonomi domestik dan memaksimalkan potensi lokal bisa menjadi fondasi kuat untuk menghadapi tantangan global,” tegas Lambang.
Senada dengan itu, Sekretaris Umum Pengurus Pusat ISEI, Solikin M. Juhro, mengingatkan pentingnya menjadikan pendekatan Soemitronomics sebagai panduan dalam pengambilan kebijakan ekonomi nasional.
“Kebijakan hari ini harus responsif terhadap dinamika global, namun tetap mengedepankan kemandirian ekonomi dan berbasis riset ilmiah,” katanya.
Sebagai bentuk penghargaan atas sinergi yang telah terbangun, ISEI Samarinda menyerahkan piagam penghargaan kepada KPw BI Kaltim. Penghargaan ini diberikan atas kontribusi aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur yang berkelanjutan melalui kajian dan riset bersama.
Acara diskusi panel juga menghadirkan tokoh nasional seperti Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, serta Wakil Ketua Bidang II Pengurus Pusat ISEI, Ari Kuncoro yang turut memberikan pandangan strategis terkait pengembangan ekonomi nasional dan daerah.
[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Related Posts
- EBIFF 2025 Sukses Digelar, Kaltim Perkuat Diplomasi Budaya Internasional
- RPJMD Kaltim 2025–2029 Resmi Jadi Perda, Seno Aji Tegaskan Prioritas Program Gratispol dan Jospol
- Sambut Komisi V DPR RI, Gubernur Kaltim Adukan Beras Seharga Rp1,2 Juta per 25 Kg
- Penutupan EBIFF 2025 Dimeriahkan Tarian Jepen Massal, Warga dan Delegasi Mancanegara Antusias
- Dispora Kaltim Tegaskan Skema Pembiayaan: Event Resmi Jadi Prioritas, Olahraga Tradisional Tetap Diakomodasi