Kukar

Jumlah Petani di Kukar Terus Meningkat, Rektor Unikarta: Regenerasi Direncanakan dengan Matang

Kaltim Today
30 Mei 2022 17:14
Jumlah Petani di Kukar Terus Meningkat, Rektor Unikarta: Regenerasi Direncanakan dengan Matang

Kaltimtoday.co, Tenggarong — Sektor pertanian kini mulai beralih menggunakan alat mesin pertanian (Alsintan) dan teknologi. Hal ini menjadi salah satu fokus Program Kukar Idaman, yakni pertanian dalam arti luas, termasuk mewujudkan petani milenial dan bantuan alsintan.

Dari tahun ke tahun jumlah petani mengalami penambahan termasuk generasi milenial. Berdasarkan catatan Distanak pada 2020 lalu, ada sekitar 35.683 petani di Kukar. Pada 2021 tercatat mengalami peningkatan menjadi 50.998 dan data terakhir 2022 petani di Kukar sekarang mencapai 55.097 orang.

Dalam beberapa kesempatan, Bupati Kukar Edi Damansyah menyampaikan, sektor pertanian saat ini identik dengan manajemen dan teknologi. Manajemen bisa berhasil ketika generasi muda yang mengendalikannya, tentu mereka harus mengambil peran tersebut.

Pertanian merupakan sektor andalan Kukar, dengan terbangunnya petani milenial yang sudah beraktivitas, kedepan menjadi bagian penguatan kembali pembangunan sektor pertanian andalan. Pemkab Kukar sudah beberapa kali menyalurkan bantuan alsintan kepada kelompok tani.

Selain itu, sejumlah kecamatan ditetapkan sebagai kawasan padi sawah prioritas, yakni kawasan Tenggarong Seberang I, Tenggarong Seberang II, Muara Kaman - Sebulu, Tenggarong - Loa Kulu dan Marangkayu.

"Pertanian di Kukar berkembang, jumlah petani terus mengalami peningkatan," kata Kabid Usaha dan Penyuluhan, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Ananias pada Sabtu (28/5/2022) lalu.

Sejumlah petani telah mengikuti program pelatihan satu juta petani yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Menurutnya, bidang pertanian mulai dilirik kalangan milenial karena sudah menggunakan teknologi dan mekanisasi.

Beberapa waktu lalu, Bupati memberikan penghargaan dalam bentuk bantuan laptop kepada kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan), kontak tani nelayan andalan (KTNA), kelompok wanita tani (KWT) dan petani milenial.

"Kalau teknologi memang adopsinya lebih mudah, pemerintah juga mendukung dengan memberikan bantuan alsintan dari APBD Kukar dan APBN. Mereka dapat penghargaan dari Bupati dengan bantuan laptop untuk pemasaran dan lainnya," jelasnya.

Sementara Rektor Unikarta Prof Ince Raden menilai, petani milenial memang harus planingkan secara matang. Karena banyak yang berasumsi jika bergerak di sektor pertanian itu penghasilan sedikit, akan miskin dan kotor.

Apabila dikelola secara profesional, harus dipersiapkan sistem pertanian yang terencana dengan lebih baik seperti tata cara bertani dan marketingnya diperhatikan. Oleh karenanya, pemuda-pemuda harus dilatih seperti itu.

Disisi lain, wilayah Kukar sudah dijadikan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, maka kebutuhan pangan di masa mendatang akan beragam. Kalau generasi tidak disiapkan mulai sekarang untuk mensuplai pangan, justru hanya menjadi penonton di daerah sendiri.

"Oleh karena itu, saya sepakat kalau pemerintah punya program untuk generasi milenial di sektor pertanian. Harapannya juga, anak-anak muda yang punya talenta dan keinginan besar belajar di sektor pertanian untuk masuk di kampus," jelasnya.

Usia petani di Kukar banyak yang sudah tua, sehingga diperlukan generasi berikutnya yang memiliki talenta dan keinginan mengembangkan sektor pertanian. Menurutnya, suka tidak suka harus dilakukan sebab berhubungan langsung dengan perut dan ketahanan pangan.

"Kita bisa bayangkan jika kita punya keahlian di berbagai sektor tapi kalau tidak kuat di aspek pangan ya berbahaya. Makanya harus diplaningkan, kalau bisa setengah paksa," tutupnya. 

[SUP | NON | ADV DISKOMINFO KUKAR]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya