Kaltim
Kaltim Kecipratan DAK Pendidikan Rp 63 Miliar, Mayoritas untuk Rehab Bangunan Sekolah
Kaltimtoday.co, Samarinda - Tahun ini, sebanyak 44 SMA di Kaltim mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan. Dana sebesar Rp 63 miliar dikucurkan untuk percepatan pelaksanaan bantuan DAK 2022 ke SMA negeri dan swasta.
Dijelaskan Kasi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Mochamad Mursalin bahwa, DAK memang bertujuan untuk memaksimalkan dan memprioritaskan pembangunan sekolah.
Sebagai salah satu contoh, yakni di SMA 2 Sandaran, Kutim yang memerlukan gedung sekolah baru. Diketahui, sekolah itu baru akan alih status menjadi negeri sebab sebelumnya masih berstatus filial. Disebutkan Mursalin, pembangunan fisik gedung bakal dilakukan bertahap.
"Ke depannya, kami akan lakukan pembangunan gedung secara fisik. Begitu pula di daerah lainnya seperti di Kota Bangun atau Muara Muntai, Kukar. Namun, karena kami terkendala anggaran, maka pembangunannya pelan-pelan," ungkap Mursalin.
Bantuan DAK sangatlah membantu dalam hal pembangunan fisik dan sarana prasarana sekolah. Lazim diketahui, kendala dalam pembangunan biasanya mengacu pada terbatasnya anggaran yang dimiliki. Pun sebagai gambaran, pembangunan tahap awal unit sekolah baru bisa mencapai Rp 20 miliar lebih. Adanya DAK, maka akan sangat membantu.
Diketahui, adanya perubahan dalam penyelenggaraan barang dan jasa 2022, maka penyelenggara swakelola untuk tipe 4 (bagi sekolah negeri) akan diserahkan ke komite sekolah. Dari situ, komite akan membentuk tim sendiri dan membuat rencana anggaran biaya (RAB) untuk kegiatan fisik dan sarana prasarana.
"Yang akan diperiksa dan disetujui sesuai anggaran yang masuk ke Disdikbud Kaltim. Kucuran dananya dilajukan bertahap. Mulai 25, 45, dan 30 persen," lanjutnya.
DAK memang diperuntukkan untuk kegiatan fisik maupun sarana dan prasarana sekolah. Misalnya untuk kegiatan pembangunan sangat beragam. Mulai pembangunan ruang laboratorium komputer untuk 8 sekolah, ruang guru ada 6 sekolah, ruang kepala sekolah atau pimpinan ada 4 sekolah, ruang tata usaha ada 5 sekolah, ruang unit kesehatan sekolah (UKS) ada 11 sekolah, serta ruang kelas baru ada 15 sekolah.
Kemudian, pembangunan asrama sekolah juga mencakup 7 sekolah, pembangunan ruang laboratorium fisika ada 13 sekolah, laboratorium kimia untuk 12 sekolah, laboratorium biologi ada 8 sekolah, pembangunan rumah dinas ada 9 sekolah, pembangunan perpustakaan ada 1 sekolah, ruang bimbingan konseling (BK) ada 10 sekolah, ruang OSIS 10 sekolah, toilet beserta sanitasinya ada 4 sekolah.
Lihat postingan ini di Instagram
Sedangkan untuk sekolah yang menerima pengadaan peralatan pendidikan IPA juga termasuk banyak. Yakni 23 sekolah. Pengadaan media pendidikan ada 1 sekolah dan pengadaan peralatan teknologi, informasi, dan komunikasi ada 3 sekolah.
Masih Banyak PR untuk Tuntaskan Sarana Prasarana SMA di Kaltim
Mursalin menyebutkan, PR yang saat ini harus dituntaskan pihaknya adalah untuk membangun SMA-SMA di Kaltim. Khususnya bagi sekolah yang belum mempunyai gedung sendiri. Untuk saat ini, Disdikbud Kaltim tengah mengusahakan agar pengadaan gedung SMA 17, SMA 14, dan SMA 16 Samarinda bisa selesai secepatnya.
"Penyelenggaraan fisik memang fokus pada pembangunan gedung. Apalagi saat ini juga ada tambahan 1 SMA negeri yang baru terbentuk. Yakni SMA 2 Sandaran Kutim," tambahnya.
Tak hanya soal anggaran, perihal lokasi lahan juga jadi kendala. Sebab lokasi pembangunan sekolah bukan milik Pemprov Kaltim. Melainkan milik pemerintah kabupaten dan kota setempat. Lain hal jika pemerintah kabupaten dan kota ada menghibahkan lahannya. Maka pembangunan bisa dengan mudah dilakukan.
"Kemarin yang masih di taraf hibah itu ada di Paser. Di Paser itu nanti ada 2 SMA yang muncul. Yakni di Long Ikis dan Paser Belengkong. Masih dalam pengurusan," ungkap Mursalin lagi.
Pun pihaknya tak ingin mengambil risiko terkait ada sejumlah sekolah yang lahannya belum diserah terimakan ke pemprov. Sejauh ini, yang sudah diserah terimakan adalah aset gedung, peralatan, dan tenaga pengajar.
"Jadi kami tidak punya bukti-bukti kepemilikan. Akhirnya kalau sudah ada disomasi, kami ada kebingungan. Harus ke kabupaten kota lagi," bebernya.
Rehabilitasi Gedung Paling Banyak Diusulkan SMA di Kaltim
Termakan usia atau terganggu karena suatu kondisi, suatu gedung sekolah pasti butuh perbaikan. Entah dengan rehabilitasi atau renovasi karena menambah bagian lain di gedung tersebut. Disdikbud Kaltim sampaikan, punya sejumlah pertimbangan untuk itu.
Mursalin menjelaskan perbedaan antara renovasi dan rehabilitasi gedung. Renovasi artinya menambah bagian lain di sebuah gedung yang memang sudah ada. Atau mengubah bentuk suatu gedung. Sedangkan rehabilitasi, berarti memperbaiki bagian gedung yang rusak.
Diakui Mursalin, memang banyak di SMA Kaltim yang mengusulkan agar bisa dilakukan rehabilitasi gedung. Seandainya anggaran datang dari DAK, maka harus menyertakan perhitungan dan analisis dari Dinas PUPR-PERA Kaltim. Dari situ, akan diajukan ke Dapodik dan masuk ke aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (KRISNA) di pusat. Selanjutnya, Bappenas akan menilai. Terakhir, baru masuk ke Disdikbud Kaltim.
"Jadi bisa ada tim sendiri yang menggunakan konsultan yang paham. Misalnya ada bagian gedung yang bocor, maka akan dihitungkan berapa persen. Nantinya akan dikategorikan di situ, rehab ringan, sedang, atau berat," lanjutnya.
Sampai saat ini, Disdikbud Kaltim belum ada mengambil kategori rehabilitasi berat. Mengingat jika anggaran datang dari DAK, rehabilitasi yang bisa dilakukan hanya kategori ringan ke sedang. Pun, ujar Mursalin, pihaknya tak bisa menentukan sekolah mana saja yang mendapat bantuan DAK.
"Kalau non DAK, kami akan sesuaikan dengan anggaran. Jadi untuk rehabilitasi atau renovasi itu selain melihat anggaran, juga mempertimbangkan tingkat keparahannya," tutupnya.
[YMD | RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.