Daerah

Kelangkaan BBM Pertalite di Kukar Bikin Edi Damansyah Gerah

Supri Yadha — Kaltim Today 15 Desember 2023 16:43
Kelangkaan BBM Pertalite di Kukar Bikin Edi Damansyah Gerah
Suasana antrean kendaraan di salah satu SPBU Tenggarong. 

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, menanggapi serius masalah kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite yang terjadi di Kukar. Dia menyatakan, gerah dengan situasi yang terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kukar.

"Saya juga gerah melihat situasi seperti ini. Kami coba mendalami di internal terkait persoalan pertalite. Informasinya kuota cukup, kalau masih kurang berarti ada orang gaib yang mengambil, bisa jadi," tegas Edi Damansyah, Jumat (15/12/2023).

Edi Damansyah telah melaporkan kondisi ini ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim). Menurutnya, Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, telah berdiskusi langsung dengan Pertamina di Jakarta mengenai kuota BBM untuk Kaltim.

“Kemarin kami baca di media, hasil pertemuan PJ Gubernur dengan jajaran SKK Migas Pertamina di Jakarta untuk kuota di Kaltim itu cukup,” sambungnya.

Namun, Edi menegaskan, fakta di lapangan sangat berbeda dengan keterangan yang dirinya dapatkan. Nyatanya, belakangan ini masyarakat Kutai Kartanegara mengeluh karena kesulitan mendapatkan Pertalite di SPBU. 

Berdasarkan pantauan, nyaris setiap hari antrean kendaraan di seluruh SPBU yang ada di Kukar selalu membludak hingga ke badan jalan, bahkan hingga depan kantor Bupati Kutai Kartanegara.

Kondisi ini tidak hanya memprihatinkan, tapi juga membahayakan pengguna jalan lainnya. Ditambah lagi pada beberapa SPBU Pertalite sudah habis sejak siang hari.

“Persoalan ini kan Pertalite tidak ada, saya juga mencari di mana sih kalau ada,” sebut Edi.

Dirinya mengaku sangat kecewa dengan kondisi ini, apalagi beberapa waktu lalu ia diminta untuk melaunching Fuel Card untuk mengatasi permasalahan kelangkaan BBM subsidi. 

Namun nyatanya kebijakan ini seakan tidak berdampak untuk mengurai permasalahan minimnya pasokan bahan bakar minyak.

“Saya juga kecewa, kami pemerintah daerah itu diberikan beban untuk menghadapi masyarakat. Tapi kalau sudah berhitung kebutuhan kuotanya, kami kepala daerah tidak dianggap,” tegasnya.

“Sementara ada lembaga institusi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk menanganai permasalahan itu masih tenang tenang saja,” tandas Edi Damansyah.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya