Daerah
Bioetanol Gantikan Pertalite, Ekonom Unmul Prediksi Daya Beli Masyarakat Bakal Anjlok

Kaltimtoday.co, Samarinda - Daya beli masyarakat diprediksi anjlok jika Pertalite digantikan dengan bioetanol. Hal ini disampaikan oleh Ekonom Universitas Mulawarman (Unmul), Purwadi, menanggapi rencana pemerintah tersebut.
Menurut Purwadi, harga bioetanol yang jauh lebih tinggi dibandingkan Pertalite saat ini (Rp 14.528 per liter vs Rp 10.000 per liter) akan memberatkan masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sedang lesu.
"Problemnya kan hari ini daya beli masyarakat lagi anjlok. Dollar juga lagi ugal-ugalan ya kan," kata Purwadi.
Selain itu, Purwadi juga menyoroti dampak lingkungan dari penggunaan bioetanol, yang memerlukan penebangan hutan untuk lahan kelapa sawit sebagai bahan bakunya. Ia menilai hal ini dapat merusak ekologi dan bertentangan dengan upaya pelestarian lingkungan.
"Saya lihat selain negara kasih izin negara jual kavling-kavling di situ, negara tutup mata dengan kerusakan lingkungan. Ketika mengejar pertumbuhan ekonomi yang profit oriented, seringkali ekologi diabaikan," jelasnya.
Purwadi pun mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan kembali rencana penggantian Pertalite dengan bioetanol. Ia menyarankan agar pemerintah fokus pada upaya meningkatkan daya beli masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.
"Jangan semuanya dipaksakan gitu di tahun bersamaan. Apalagi kenaikan harga berjamaah gitu," tuturnya.
"Oke pertumbuhan ekonomi 5%. Tapi, inflasi 3,8%. Kan beda-beda tipis. Ibaratnya tambal sulam, ga nutup," tambahnya.
Purwadi menekankan, dalam perencanaan pergantian bahan bakar ini, pemerintah juga harus melihat kembali persentase antara pertumbuhan ekonomi dengan inflasi yang terjadi.
"Kalau pertumbuhan ekonomi ada di angka 7% atau 6% dengan inflasi di angka 4% pemerintah ada kesempatan," pungkasnya.
[RWT]
Related Posts
- Menkeu Purbaya Respons Isu Utang Tembus Rp 9.138 Triliun: Masih Aman di Bawah Batas 60% PDB
- Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak: Strategi Kluivert dan Misi Wajib Menang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Pertama Kali Terekam, Bayi Dugong Muncul di Pantai Mali, Alor
- Geotab Luncurkan Asisten AI Generatif untuk Manajemen Armada di Indonesia
- DBS Indonesia Luluskan 50 Peserta Disabilitas dari Program Pelatihan Dunia Kerja