Kaltim

Klaster Baru Muncul di Samarinda, Dinkes Kaltim Minta Warga Semakin Waspada

Kaltim Today
04 Juni 2020 07:34
Klaster Baru Muncul di Samarinda, Dinkes Kaltim Minta Warga Semakin Waspada

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim kembali mengalami lonjakan dengan adanya tambahan 13 pasien baru. Total hingga Rabu (3/6/2020), terkonfirmasi Covid-19 di Kaltim mencapai 310 kasus.

Juru Pemprov Kaltim untuk Covid-19 Andi Muhammad Ishak memaparkan, penambahan 13 kasus baru tersebut berasal dari Kutai Barat 1 kasus, Balikpapan 3 kasus, Bontang 1 Kasus, dan Samarinda 8 kasus.

"Di Samarinda kembali muncul klaster penyebaran Covid-19 baru, yakni klaster ABK Bali Kuta. Ada 8 kasus untuk klaster itu. Semua merupakan kasus OTG yang ditetapkan DPJP dan Dinkes Kota Samarinda dengan hasil swab positif," kata Andi M Ishak, saat menyampaikan rilis harian secara virtual, Rabu malam.

Dia merincikan, 8 kasus baru di Samarinda yang berasal dari klaster ABK Bali Kuta, yakni SMD 44 (Laki-laki 56 tahun), SMD 45 (Laki-laki 25 tahun), SMD 46 (Laki-laki 38 tahun), SMD 47 (Laki-laki 25 tahun), SMD 48 (Laki-laki 30 tahun), SMD 49 (Laki- laki 23 tahun), SMD 50 (Laki-laki 50 tahun), dan SMD 51 merupakan kasus OTG yang ditetapkan DPJP dan Dinkes Kota Samarinda dengan hasil swab positif.

"Seluruh pasien dirawat di RS Karantina Bapelkes sejak 2 Juni 2020," kata Andi.

Sementara tambahan 3 kasus di Balikpapan yakni BPN 65 laki-laki 33 tahun dan BPN 66 laki-laki 50 tahun merupakan kasus OTG yang ditetapkan DPJP dan Dinkes Kota Balikpapan. Pasien dirawat di RS Pertamina Balikpapan sejak terkonfirmasi Covid-19 pada hari ini.

Satu kasus lainnya yakni BPN 64 wanita 35 tahun merupakan OTG yang ditetapkan DPJP dan Dinkes Kota Balikpapan. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo sejak 2 Juni 2020.

Sedangkan tambahan satu kasus di Bontang, yakni BTG 13 (Laki-laki 30 tahun) merupakan OTG yang ditetapkan oleh DPJP dan Dinkes Kota bontang yang dirawat di RS Pupuk Kaltim Bontang.

"Untuk tambahan satu kasus di Kubar yakni KBR 22 merupakan OTG yang ditetapkan oleh DPJP dan Dinkes Kutai Barat. Pasien dirawat di RS Pertamina Balikpapan sejak terkonfirmasi pada hari ini," kata Andi M Ishak.

Pada kesempatan itu, Andi Muhammad Ishak juga menyampaikan adanya penambahan dua kasus pasien sembuh dari Covid-19, yang berasal dari Kutai Timur.

"Dua Kasus sembuh berasal dari klaster Gowa KTM 11 Wanita 50 tahun merupakan kasus yang dirawat di RSUD Kudungga sejak 29 Maret 2020. KTM 33 Wanita 48 tahun merupakan kasus yang telah dirawat di RSUD Kudungga Sangatta 3 Mei 2020," jelasnya.

Andi Muhammad Ishak mengingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19. Sebab, terjadi penambahan baru klaster penyebar Covid-19 di Kaltim, khususnya di Samarinda.

Di Samarinda, ada klaster baru, klaster ABK Bali Kuta. Hingga saat ini, ada 8 orang ABK yang dinyatakan positif Covid-19. Kemudian klaster baru di Loa Janan. Menyebar di Samarinda dan Kukar. Di Samarinda ditemukan ada 3 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19. Begitu pula di Kukar, ada 3 orang yang dinyatakan positif.

"Untuk klaster Loa Janan, kasus di Samarinda terkait dengan perawat di RSUD AW Syahranie. Sementara di Kukar, merupakan keluarga dari perawat yangg didatangi sebelum timbul gejala, kemungkinan perawat tersebut tertular di Loa Janan," jelas Andi.

Meski sempat terjadi penurunan kasus dalam beberapa hari ini di Kaltim, tiba- tiba kembali ada lonjakan kasus yang demikian besar dengan begitu cepat.

"Tetap patuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan biasakan cuci tangan ketika mulai beraktivitas, ingat penyebaran virus ini bisa saja terjadi ketika kita lengah," pungkasnya.

Di tingkat nasional, Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per hari ini Rabu (3/6) ada sebanyak 684 sehingga totalnya menjadi 28.233 orang.

Kemudian untuk pasien sembuh menjadi  8.406setelah ada penambahan sebanyak 471 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal bertambah 35 orang sehingga totalnya menjadi 1.698.

 

“Kita mendapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 684, sehingga totalnya menjadi 28.233,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (3/6/2020).

Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 354.434 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 101 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 60 laboratorium dan Laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 180 lab. Secara keseluruhan, 354.434 orang telah diperiksa dan hasilnya 28.233 positif (kulumatif) dan 218.200 negatif (kumulatif).

Kemudian untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 48.153 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 13.285 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 418 kabupaten/kota di Tanah Air.

Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari DKI Jakarta 7.623 orang, Jawa Timur 5.318, Jawa Barat 2.319, Sulawesi Selatan 1.668, Jawa Tengah 1.455 dan wilayah lain sehingga totalnya 28.233.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Pusat Bumbu Samarinda (@pasarbumbu.smr) pada

Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 2.586 disusul Jawa Timur sebanyak 799, Jawa Barat 701, Sulawesi Selatan 636, Jawa Tengah 371 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 8.406 orang.

Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.

Selanjutnya Gugus Tugas merincikan akumulasi data positif Covid-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 20 kasus, Bali 490 kasus, Banten 954 kasus, Bangka Belitung 62 kasus, Bengkulu 92 kasus, Yogyakarta 237 kasus.

Selanjutnya di Jambi 97 kasus, Kalimantan Barat 202 kasus, Kalimantan Timur 310 kasus, Kalimantan Tengah 456 kasus, Kalimantan Selatan 1.033 kasus, dan Kalimantan Utara 165 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 209 kasus, Nusa Tenggara Barat 685 kasus, Sumatera Selatan 1.029 kasus, Sumatera Barat 583 kasus, Sulawesi Utara 377 kasus, Sumatera Utara 444 kasus, dan Sulawesi Tenggara 251 kasus.

Adapun di Sulawesi Tengah 129 kasus, Lampung 136 kasus, Riau 117 kasus, Maluku Utara 176 kasus, Maluku 238 kasus, Papua Barat 172 kasus, Papua 858 kasus, Sulawesi Barat 92 kasus, Nusa Tenggara Timur 97 kasus, Gorontalo 118 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.

[TOS]


Related Posts


Berita Lainnya