Advertorial

Kotak Sedekah Sampah Didorong Jadi Budaya Baru di Desa, Dukung Kesadaran Lingkungan Warga

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 11 Juni 2025 13:25
Kotak Sedekah Sampah Didorong Jadi Budaya Baru di Desa, Dukung Kesadaran Lingkungan Warga
Kepala Desa Jembayan Tengah, Masnur. (Jen/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Inisiatif pengelolaan sampah terus dikembangkan oleh pemerintah desa untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan. Salah satu program yang mulai diadopsi adalah Kotak Sedekah Sampah yang kini hadir di sejumlah fasilitas umum seperti masjid, musala, dan sekolah.

Program ini diinisiasi oleh kepala desa Jembayan Tengah sebagai respons atas kondisi lingkungan desa yang dipenuhi sampah saat awal masa jabatannya. Sebelumnya, pembentukan bank sampah telah dilakukan, dan kini diperluas dengan pendekatan edukatif melalui kotak sedekah sampah.

“Kami melihat banyak sampah berserakan. Saat awal menjabat, saya membentuk Bank Sampah, dan kini kami inisiasi Kotak Sedekah Sampah agar masyarakat lebih sadar membuang sampah pada tempatnya,” jelas Kepala Desa, Jembayan Tengah, Masnur, Selasa (10/6/2025).

Sampah yang dikumpulkan melalui kotak-kotak tersebut dikelola oleh tim bank sampah bersama masyarakat. 

Ke depannya, sistem pengumpulan sampah akan diperkuat melalui partisipasi Dasawisma. Ibu-ibu rumah tangga didorong untuk memilah dan mengumpulkan sampah yang memiliki nilai ekonomi.

“Lewat Dasawisma, ibu-ibu bisa mengumpulkan sampah yang bisa ditimbang, lalu dimasukkan dalam tabungan. Nantinya, mereka bisa mencairkan nilainya kapan saja, seperti saat menjelang Lebaran,” imbuhnya.

Meski pengelolaan masih menghadapi keterbatasan alat, hasil sampah yang terkumpul tetap dimanfaatkan. Sampah-sampah yang bisa dijual tersebut memberikan nilai tambah sekaligus mengurangi volume limbah yang mencemari lingkungan.

“Alhamdulillah, kemarin kami sudah bekerja sama dengan P3A Loa Kulu untuk mengambil sampah-sampah di area belakang desa,” tambahnya.

Melalui program ini, pemerintah desa berharap muncul budaya baru dalam masyarakat, di mana membuang sampah tidak hanya menjadi kewajiban, tapi juga kontribusi nyata bagi kebersihan dan kesejahteraan bersama.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya