Kaltim

Krisis Air di Sepaku Kian Parah, Pembangunan IKN Perburuk Akses Warga

Ibrahim — Kaltim Today 20 Juli 2024 12:35
Krisis Air di Sepaku Kian Parah, Pembangunan IKN Perburuk Akses Warga
Kondisi air baku di IKN yang keruh tidak layak konsumsi dan MCK. (Sumber: Independent)

SEPAKU, Kaltimtoday.co - Warga di sekitar wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur kini menghadapi krisis air bersih yang semakin parah. Masyarakat yang selama ini bergantung pada air sungai kini harus bersaing dengan kebutuhan proyek pembangunan IKN.

Forest Campaigner Team Leader Greenpeace Indonesia, Arie Rompas, mengungkapkan bahwa Suku Balik di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, sangat bergantung pada sungai sebagai sumber air utama. Namun, sejak tiga tahun terakhir, kekeringan yang berkepanjangan telah memperburuk situasi.

"Masyarakat Sepaku, terutama Suku Balik, mengandalkan air dari sungai-sungai di wilayah tersebut. Namun, sejak musim kemarau yang panjang, krisis air mulai terjadi," ujar Arie pada Jumat, 19 Juli 2024.

Selain mempengaruhi kebutuhan sehari-hari warga, kekurangan air juga berdampak pada ternak dan pertanian. Banyak sawah warga yang mengalami kekeringan, memperburuk kondisi ekonomi masyarakat.

Arie juga menyebut bahwa sejak pembangunan IKN dimulai, air sungai kini digunakan oleh para pekerja proyek, membuat masyarakat harus berebut sumber air yang terbatas.

"Saat ini, air digunakan untuk kebutuhan infrastruktur pembangunan IKN, sehingga masyarakat semakin kesulitan mendapatkan air bersih," tambah Arie.

Krisis air ini memaksa warga harus membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Harga air bersih cukup mahal, mencapai Rp 80 ribu per tandon untuk mandi, dan Rp 100 ribu per tandon untuk air masak.

Kondisi ini dikhawatirkan bisa memicu konflik perebutan air di masa depan. Menurut temuan Greenpeace di lapangan, beberapa wilayah di sekitar IKN kini menerapkan kontrol terhadap sumber air, memaksa masyarakat membayar untuk mendapatkan akses.

Padahal sebelumnya, masyarakat di Sepaku bebas menggunakan air sungai untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK), dan konsumsi sehari-hari.

[TOS | KURAWAL]


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya