Daerah
Kurangi Praktik Jual Beli Buku, Pengamat Pendidikan Unmul Minta Disdikbud Maksimalkan Pengawasan di Sekolah

Kaltimtoday.co, Samarinda - Praktik jual-beli buku untuk para murid di sekolah, masih menjadi polemik hingga saat ini. Untuk mengatasi permasalahan ini, Pengamat Pendidikan Universitas Mulawarman, Susilo, menyarankan agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) memaksimalkan pengawasan di sekolah terkait praktik jual-beli buku.
"Modus jual beli buku memang sering terdengar, dan fakta di lapangan itu masih ada. Dinas pendidikan harus lebih memaksimalkan pengawas di sekolah untuk mengawasi praktek tersebut," ujar Susilo.
Susilo menilai, secara aturan memang sekolah tidak diperkenankan memperjualbelikan buku paket kepada para murid. Sebab, Dana BOS telah mengakomodir buku paket tersebut secara gratis.
"Untuk buku penunjang, guru tidak boleh memaksa para murid untuk membelinya. Apalagi menjual buku paket yang didistribusikan lewat Dana BOS," bebernya.
Lebih lanjut, Susilo mengakui bahwa praktik jual-beli buku seringkali sulit untuk dibuktikan. Diperlukan bukti yang kuat agar kasus ini bisa dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
"Soal pembuktian praktik tersebut, memang agak sulit. Karena harus ada bukti seperti transaksi tertulis, ataupun surat dari sekolah yang mewajibkan untuk membeli buku tersebut. Baru lah dinas bisa menindaklanjuti," imbuhnya pada Selasa (30/7/2024).
Berdasarkan PP 17/2010, tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pasal 181 disebutkan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan dilarang untuk menjual buku pelajaran, memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar, dan lain sebagainya.
"Intinya, jual-beli buku paket itu dilarang. Karena itu dari Dana BOS," tegas Asli Nuryadin selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda.
Asli juga mengimbau kepada seluruh orang tua murid serta masyarakat, jika melihat praktek jual-beli buku di sekolah, jangan takut untuk melaporkan kepada dinas terkait.
"Bisa dilaporkan ke kami, agar bisa ditindaklanjuti. Dengan catatan, ada bukti terkait praktek tersebut," tutup Asli.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Lewat Lomba B2SA, DPTPH dan TP PKK Kaltim Gencarkan Gerakan Makan Pangan Lokal Bergizi
- Dinkes Samarinda Perluas Layanan Cek Kesehatan Siswa, Kini Tak Hanya Imunisasi
- Longsor Jalan Desa Samboja Ganggu Air Bersih, Dinas ESDM Kaltim Ultimatum Perusahaan Tambang Bertanggung Jawab
- Prakiraan Cuaca Samarinda dan Sekitarnya Hari Ini, Sabtu, 11 Oktober 2025
- Perusahaan Asal Tiongkok SUS Environment Lirik Samarinda untuk Kembangkan PLTSa