Kaltim

Momentum Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Savrinadeya Support Group Tegaskan Harus Ada Ruang Aman untuk Seluruhnya

Kaltim Today
10 Desember 2022 15:40
Momentum Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Savrinadeya Support Group Tegaskan Harus Ada Ruang Aman untuk Seluruhnya
Savrinadeya Support Group gelar aksi kampanye di Samarinda, serukan harus ada ruang aman untuk semua orang. (IST)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Savrinadeya Support Group (SSG) menggelar kampanye menyerukan "Ruang Aman Bagi Seluruhnya!" yang digelar sepanjang 25 November hingga 10 Desember 2022. Aksi tersebut dilakukan di berbagai daerah. Mulai Samarinda, Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), Bontang, hingga Mataram.

Sebagai informasi, sejak 25 November hingga 10 Desember, Indonesia memperingati momentum 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP). Ada sejumlah hari penting selama 16 hari itu. Mulai 25 November diperingati sebagai Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan, 29 November diperingati Hari Perempuan Pembela HAM, dan 1 Desember sebagai Hari AIDS Sedunia.

Kemudian pada 2 Desember diperingati sebagai Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan, 3 Desember Hari Internasional Bagi Sukalerawan, 5 Desember memperingati Hari Tidak Ada Toleransi bagi Kekerasan terhadap Perempuan, Hari Pembela HAM Internasional pada 9 Desember, dan Hari HAM Internasional pada 10 Desember.

Koordinator Utama Savrinadeya Support Group, Nelly Agustina mengungkapkan per 1 Oktober 2022, Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim mencatat ada 636 kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak di Samarinda.

“Samarinda menempati urutan tertinggi dalam kasus kekerasan perempuan dan anak, dengan jumlah 325 kasus. Kemudian disusul oleh Bontang dengan 78 kasus, Balikpapan sebanyak 52 kasus, Kutai Timur 51 kasus, Kukar 39 kasus, Paser 27, PPU 26, Berau 22 kasus dan Kubar 16 kasus,” beber Nelly melalui rilis pers resminya.

Ditambahkan Nelly, jumlah korban kekerasan perempuan dan anak yang dikeluarkan melalui data resmi DKP3A Kaltim kurang lebih sama. Jumlah keduanya beda tipis.

“Datanya kurang lebih saja. Perempuan dewasa sebagai korban sekitar 50,4 persen dan anak sebagai korban kekerasan 49 persen,” lanjutnya.

Nelly menegaskan bahwa, pihaknya melihat segala medium ruang mempunyai potensi yang tidak aman untuk perempuan. Seperti yang diketahui, ada terjadi kasus di rumah ibadah, pesantren, rumah, kampus, sekolah, hingga tempat kerja dan ruang publik lain.

“Hampir seluruh ruang kini tidak aman, kami mengkampanyekan bahwa perlu ada ruang aman bagi seluruhnya dan dimana pun," tandas Nelly.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Related Posts


Berita Lainnya