Advertorial
Pacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemprov Kaltim Terus Upayakan Hilirisasi Industri

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemprov Kaltim tengah mendorong upaya hilirisasi industri demi memacu pertumbuhan ekonomi. Hilirisasi industri yang dimaksud yakni sektor pertanian, pariwisata, hingga kawasan ekonomi khusus (KEK).
Kepala Bidang (Kabid) Promosi Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Arie NN Oetomo juga mengamini bahwa sektor hilirisasi juga paling potensial di Kaltim.
"Hilirisasi itu menjanjikan. Tapi kami ada kendala. Misalnya, mereka (calon investor) melihat ada enggak bahan bakunya. Nah kalau memenuhi syarat untuk bahan bakunya, ya mereka akan mendirikan industri di situ," jelas Arie.
Jika bahan baku di daerah lain lebih banyak, bisa saja calon investor lebih memilih untuk mendirikan industri di daerah tersebut. Namun, bukan berarti bahan baku di Kaltim tidak ada.
"Sebenarnya ada (bahan baku) di Kaltim. Tapi masih mencar-mencar. Terkait bahan baku ini berlaku di semua sektor," sambungnya.
DPMPTSP Kaltim menilai pentingnya pengembangan hilirisasi merupakan strategi untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi ke depan. Hal ini juga sebagai upaya demi mengurangi ketergantungan terhadap sektor migas dan batu bara.
Saat ini, Pemprov Kaltim pun tengah bersiap untuk mempersiapkan sektor lain di luar migas dan batu bara. Kendati begitu, melimpahnya sumber daya alam (SDA) di Kaltim juga menjadikan pemerintah optimistis dan terus mendorong investasi dalam negeri.
Ke depan, Pemprov Kaltim juga tak ingin terlena dengan industri ekstraktif yang masih mendominasi. Oleh sebab itu, sektor industri non ekstraktif juga akan terus diperkuat. Ini juga sebagai langkah agar meningkatkan nilai tambah dari komoditi yang akan dikembangkan.
[RWT | ADV DPMPTSP KALTIM]
Related Posts
- Kepala Dinkes Kaltim Optimistis Daerah Mampu Cetak Talenta Kesehatan Berkualitas
- Gubernur Kaltim Lantik 1.346 CPNS dan PPPK, Dorong Percepatan Pembangunan dan Reformasi Birokrasi
- Pemprov Kaltim Bahas Pemanfaatan Aset Kampus Melati untuk Sekolah Unggulan Taruna Borneo
- Musim Kemarau Diprediksi Melanda Kaltim Mulai Juli hingga Agustus 2025, Ini Wilayah yang Paling Terdampak
- Penjelasan Andi Harun Relokasi Pedagang Pasar Subuh: Permintaan Pemilik Lahan, Tidak Sesuai Tata Kota