Advertorial
Pastikan Keamanan dan Kesehatan Hewan Kurban Jelang Iduladha, Bupati Berau Pantau Lapak Penjual
Kaltimtoday.co, Berau - Menjelang Iduladha, Bupati Berau Sri Juniarsih mengunjungi sejumlah lapak penjual hewan kurban untuk memastikan keamanan dan kesehatan hewan kurban yang berada di Jalan H Isa III, Tanjung Redeb, Selasa (20/6/2023).
Dia mengatakan, peninjauan ini dilakukan mengingat hewan kurban yang didatangkan sebagian besar berasal dari luar daerah.
"Kami pastikan keamanan dan kesehatannya. Karena nantinya dikonsumsi," ucapnya.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Peternakan Berau, hewan kurban didatangkan dari luar daerah, seperti Malang, NTT, Palu, Bone, Samarinda dan Balikpapan. Namun ada juga hewan kurban lokal.
Diketahui, total hewan kurban saat ini sebanyak 1.255 ekor sapi dan 264 kambing yang tersebar di 48 lapak penjual hewan kurban. Jumlah ini lebih banyak dari tahun lalu.
"Kami pastikan, para penjual hewan kurban ini patuh dan taat dengan peraruran pemerintah. Kandang ternak harus bersih, hewan kurban yang dijual juga harus sehat, dan juga bebas dari penyakit," ujarnya.
Dia juga menyampaikan, saat ini hewan kurban harus memiliki barcode yang terkoneksi langsung dengan kementerian. Dengan adanya barcode itu, menandakan bahwa hewan kurban telah diperiksa dan bebas dari penyakit.
"Semoga hewan kurban yang dijual para pedagang ini sehat dan bebas dari penyakit. Saya minta kalau nantinya ada hewan yang kena penyakit, tolong segera melapor ke Pemda," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Berau, Junaidi mengatakan, harga hewan kurban bervariatif, yakni dari harga Rp 18 juta hingga Rp 50 juta per ekor.
Dirinya menyebut, tahun ini jumlah hewan kurban mengalami peningkatan. Pada tahun 2022, hewan kurban berjumlah 1.181 ekor, sedangkan pada 2023 ini 1.255 ekor.
"Tahun ini ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Terhitung sampai hari ini saja sudah ada 1.255 ekor yang datang," bebernya.
Berdasarkan pengamatan visual, sejauh ini hewan-hewan yang ada sehat, tidak ada yang terinveksi penyakit.
"Mudah-mudahan saja tidak ada yang kena penyakit. Ciri-ciri kalau hewan itu tidak mau makan, berarti terkena penyakit, tapi sampai saat ini masih sehat-sehat saja," pungkasnya.
[RWT | ADV PEMKAB BERAU]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- 4 Bahaya Konsumsi Gorengan Secara Berlebihan, Beri Pengaruh Buruk untuk Kesehatan!
- Bahaya Penyakit Difteri: Ini Gejala dan Cara Pencegahannya
- Dispertan PPU Sosialisasikan Metode Bercocok Tanam yang Baik untuk Cegah Serangan Penyakit
- Penyakit Jantung Jadi Penyebab Kematian Terbesar Nomor Dua di Indonesia
- Wartawan di Berau Berkurban Tujuh Ekor Sapi, Bagikan Daging ke Masyarakat dan Pesantren