Daerah
Pelajar di Jalan Juanda Samarinda Butuh Fasilitas Penyeberangan Aman, Dishub Terkendala Izin Pusat
Kaltimtoday.co, Samarinda - Ketiadaan fasilitas penyeberangan di Jalan Juanda, tepatnya di kawasan SMA Negeri 5 Samarinda, kembali memunculkan keresahan. Setelah jembatan penyeberangan orang (JPO) yang dulu berdiri di depan sekolah dibongkar, ribuan siswa dari SMA 5, SMA 3, dan SMP 4 kini terpaksa menyeberang di jalan yang setiap hari dilalui kendaraan dengan arus cukup padat.
Wakil Kepala SMA Negeri 5 Samarinda Bidang Humas, Nani Heriyani, mengungkapkan bahwa situasi ini membuat orang tua siswa kerap nekat menghentikan kendaraan di tepi jalan hanya untuk membantu anak-anak mereka menyeberang. Kondisi tersebut tidak hanya menambah kemacetan, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.
“Jumlah siswa kami sekitar 1.083 orang. Itu belum termasuk dari SMA 3 dan SMP 4. Tanpa penyeberangan yang memadai, tentu sangat membahayakan. Bahkan kami sendiri kadang terpaksa menyeberang langsung di tengah kepadatan kendaraan karena memutar jauh akan memakan waktu dan memperparah macet,” ucapnya.
Nani berharap pemerintah segera menghadirkan fasilitas penyeberangan, baik berupa zebra cross maupun pelican cross, agar pelajar dapat lebih terlindungi.
Ia juga menyambut positif rencana pembentukan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) yang akan melibatkan siswa untuk membantu mengatur lalu lintas di sekitar sekolah.
Menurutnya, kehadiran PKS dapat mendidik pelajar lebih disiplin sekaligus meringankan peran aparat kepolisian maupun petugas sekolah.
Menanggapi keresahan itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menjelaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam. Namun, karena Jalan Juanda berstatus jalan nasional, setiap langkah harus menunggu izin dari Kementerian Perhubungan.
“Terkait zebra cross maupun pelican cross, kami tidak bisa langsung bertindak. Semua markah jalan harus mendapat izin dari Dirjen Perhubungan Darat. Jadi kami masih menunggu proses perizinannya,” jelasnya.
Manalu menegaskan, pihaknya akan segera menindaklanjuti begitu izin terbit. Ia menyadari kebutuhan pelajar untuk mendapat fasilitas penyeberangan yang aman sangat mendesak, tetapi regulasi harus tetap dipatuhi.
“Kami hanya perlu menunggu izinnya. Begitu ada persetujuan, kami bisa segera melaksanakan pengecatan markah dan penyiapan fasilitas penyeberangan,” imbuhnya.
Kawasan pendidikan di Jalan Juanda memang dikenal padat aktivitas, terutama pada jam masuk dan pulang sekolah. Tanpa adanya sarana penyeberangan yang layak, keselamatan ribuan pelajar di area tersebut dikhawatirkan terus terancam.
[NKH | RWT]
Related Posts
- Penyelidikan Kasus Briptu AP Berlanjut, Dugaan Judi Online Muncul ke Permukaan
- Inspektorat Kaltim: Mantan Pejabat Wajib Kembalikan Mobil Dinas, Jika Tidak Bisa Terjerat Penggelapan Aset
- Anggota Polresta Samarinda Ditemukan Meninggal di Rumah Dinas, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Ahli Gizi Ingatkan Menu MBG Tak Boleh Berisi Makanan Instan seperti Nugget dan Sosis
- Prakiraan Cuaca Samarinda dan Sekitarnya Hari Ini, Senin, 3 November 2025









