PPU
Penderita Gangguan Jiwa di PPU Meningkat Selama Masa Pandemi
Kaltimtoday.co, Penajam – Pandemi Covid-19 berdampak pada naiknya jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Penajam Paser Utara (PPU). Bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial Dinas Sosial (Dinsos) PPU mencatat terdapat 114 jiwa kasus ODGJ pada 2020.
Jika dibandingkan dengan data ODGJ pada 2019 yang berjumlah 53 pasien, terdapat kenaikan yang sangat signifikan pada 2020 yang mencapai 114 pasien. Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan sebesar 115 persen atau dua kali lipat lebih.
114 jiwa pasien ODGJ pada 2020 tersebar di empat kecamatan se-PPU dengan rincian 35 jiwa di Kecamatan Sepaku, 46 jiwa di Kecamatan Penajam, 14 jiwa di Kecamatan Babulu, dan 19 jiwa di Kecamatan Waru.
Berkenaan dengan penanganan pasien ODGJ di PPU, kepala Dinsos PPU Bagenda Ali mengatakan, Dinsos PPU bekerja sama dengan Pemprov Kaltim melalui Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda dan Panti Sosial bina Laras (PSBL) Budi Luhur di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
“Dinsos PPU bekerja sama denga Pemprov Kaltim untuk kirim ODGJ ke RSJD Atma Husada, ada juga yang dikirim ke panti Budi Luhur, di PPU belum punya panti rehabilitasi,” jelas Bagenda Ali.
Lebih lanjut Sekretaris Dinsos PPU Evi Viola Violeta menyampaikan, pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada aspek ekonomi dan pendidikan, namun juga pada psikologis masyarakat. Keluarga dengan kemampuan ekonomi rendah kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan akan mengalami kebingungan.
“Akibat pandemi ini banyak orang yang jadi ODGJ, di masa seperti ini memang semuanya menjadi lebih sulit, bagi keluarga miskin bisa stres berlebihan lalu jadi gila,” terang Evi.
Kondisi ekonomi menjadi faktor utama naiknya pasien ODGJ. Pandemi Covid-19 membuat kondisi ekonomi masyarakat melemah, sehingga bagi warga dengan kategori ekonomi rendah semakin susah. Kesulitan tersebut bisa membuat orang kebingungan, linglung lalu mengalami stres berlebihan hingga menjadi gila.
[ALF | RWT | ADV DISKOMINFO PPU]