Kaltim

Pengaruh Black Campaign dan Negative Campaign di Pilgub Kaltim, Pengamat: Potensi Blunder dan Berbalik Arah Dukungan

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 09 Oktober 2024 20:01
Pengaruh Black Campaign dan Negative Campaign di Pilgub Kaltim, Pengamat: Potensi Blunder dan Berbalik Arah Dukungan
Dua Kandidat Calon Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud dan Isran Noor. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman, Syaiful Bachtiar menyoroti soal pengaruh black campaign dan negative campaign terhadap pemilih di tengah memanasnya atmosfer Pilgub Kaltim 2024. 

Memasuki tahap kampanye, dua paslon Pilgub Kaltim saling unjuk gigi soal program, visi-misi, dan janji-janji politik untuk perubahan daerah lima tahun ke depan. Namun, tak jarang paslon tertentu memiliki startegi khusus dalam melakukan kampanyenya masing-masing.

Black campaign atau kampanye hitam mengarah pada tuduhan palsu yang belum terbukti kebenarannya. Sedangkan negative campaign biasanya mengungkap kelemahan atau kesalahan lawan politiknya.

Mengacu pada UU Nomor 1/2015, telah mengatur larangan dalam kampanye seperti dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, atau peserta lain, kemudian dilarang manghasut dan mengadu domba, hingga dilarang mengancam atau melakukan kekerasan terhadap seseorang.

"Dalam kampanye ini sebenarnya publik yang menilai, paslon itu fokus saja pada visi-misi, program, dalam rangka untuk menjawab menyelesaikan masalah-masalah masyarakat yang ada di Kaltim," tegasnya pada Rabu (09/10/2024).

Syaiful mengamati bagaimana dinamika politik di Pilgub Kaltim saat ini. Menurutnya, media sosial cenderung digunakan sebagai wadah bagi buzzer atau pendukung, mengomentari sisi baik dan buruk dari masing-masing paslon.

"Kalau saya melihat, kedua paslon di Pilgub ini memiliki strategi masing-masing dalam kampanye. Namun, pengaruh black campaign dan negative campaign ini juga bisa memicu blunder, atau membalikan arah dukungan," pungkasnya.

Dalam menciptakan Pilkada yang baik, tentu kedua paslon harus bisa membuat narasi positif melalui visi-misi dan programnya, untuk memberikan gambaran pemimpin Kaltim di masa yang akan datang.

"Kampanye hitam dan kampanye negatif ini, bukan sesuatu yang produktif dalam tahapan Pilkada. Sebaiknya semua paslon harus menaati aturan yang berlaku, dan mengkampanyekan hal positif terutama gagasan dan program mereka," tutupnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya