Bontang

Pengerjaan Lamban, Komisi III DPRD Bontang Soroti Proyek Parit dan Trotoar Senilai Rp 1,2 Miliar

Kaltim Today
18 November 2019 09:36
Pengerjaan Lamban, Komisi III DPRD Bontang Soroti Proyek Parit dan Trotoar Senilai Rp 1,2 Miliar
Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina memantau langsung proyek pembangunan Parit dan Trotoar di Jl Jendral Sudirman (Foto: DZA/kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Bontang - Komisi III DPRD Bontang lakukan inpeksi mendadak (sidak) terkait pembangunan proyek parit dan trotoar di Jalan Jendral Sudirman, Tanjung Laut, Bontang Selatan, Selasa (12/11/2019) lalu.

Sejumlah fakta baru pun ditemukan pada pembangunan dengan panjang kisaran 800 m dua sisi, yang menghabiskan anggaran senilai Rp. 1,2 miliar.

Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina menuturkan, pihaknya merasa kecewa. Pasalnya, deadline proyek yang akan habis 14 Desember ini, baru mencapai 25%.

“Kami meminta pihak PU untuk menekankan kontraktor agar bisa menyelesaikan tepat waktu. Jangan sampai anggaran besar, tapi tanggung jawab kurang,” ujarnya.

Dia menambahkan, Komisi III akan memanggil pihak yang terkait jika proyek tersebut tidak selesai.

Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina memantau langsung proyek pembangunan Parit dan Trotoar di Jalan Jendral Sudirman (Foto: DZA/kaltimtoday.co)
Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina memantau langsung proyek pembangunan Parit dan Trotoar di Jalan Jendral Sudirman (Foto: DZA/kaltimtoday.co)

Sementara itu, Pemeliharaan Bina Marga Dinas PUPRK Bontang, Bambang Danisworo menjelaskan, proyek tersebut harusnya sudah mencapai 50%.

“Kendalanya ada di material, paving tunanetra, dan kekurangan man power. Idealnya, (man power, red) harus banyak biar lebih bagus,” tuturnya.

Man power yang dimaksud adalah, pekerja yang mengerjakan proyek tersebut, yang saat ini hanya berjumlah 15 orang.

Bambang melanjutkan, jika tidak sesuai harapan maka denda akan diberlakukan.

“Apabila mengejar manfaat, akan dikasih waktu dengan denda 1/mil per hari,” kata Bambang.

Jika masih lamban, lanjutnya, akan ada blacklist bagi kontraktor yang menangani proyek tersebut.

Saat awak media menanyakan siapa kontraktornya, Bambang hanya menyebut, kontraktornya berasal dari Samarinda. Namun sayang, saat sidak berlangsung pihak kontraktor tidak hadir.

[BID | RWT | ADV]



Berita Lainnya