Advertorial
Perwakilan GTK Sekolah Garuda Transformasi Perkuat Kapasitas Hadapi Tantangan Psikososial Siswa di Era Digital
Kaltimtoday.co, Samarinda - Di era digital yang semakin masif, Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) juga harus adaptif dalam menghadapi tantangan psikososial para pelajar. Mereka diberikan pembekalan dari seorang ahli, untuk memperkuat kapasitas menghadapi tantangan tersebut.
Psikolog sekaligus Dosen Fasilitator di Bidang Intervensi Psikososial Universitas Padjajaran, Hari Setyowibowo membahas topik soal pengenalan remaja, pendampingan, serta tantangan global saat ini.
Ia menilai bahwa pelajar di Kaltim sangat potensial, dan diharapkan menjadi penerus kepemimpinan berikutnya. Tugas tenaga pendidik ialah membimbing mereka, ke arah yang lebih positif.
"Membimbing mereka bukan hanya soal teknis, seperti kemampuan bahasa Inggris atau matematika itu penting, tetapi juga soal pengelolaan diri. Bagaimana siswa kita nanti menjadi pribadi yang tangguh ketika menghadapi berbagai macam tantangan," tegasnya pada Rabu (12/11/2025).
Menurut Hari, generasi sekarang dihadapkan pada tantangan yang sangat berbeda. Teknologi semakin cepat dan maju, permasalahan semakin kompleks, dunia menjadi semakin tanpa batas.
Hal itu membuat remaja saat ini punya banyak peluang untuk mendapatkan informasi, tapi di sisi lain juga membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai pengaruh.
"Dengan tingkat kompetisi yang ketat, perubahan teknologi yang cepat, dan kompleksitas masalah yang meningkat, mereka sering kali dihadapkan pada ketidakpastian, kecemasan, bahkan kerentanan," imbuhnya.
Dari materi yang disampaikan, ada tiga hal penting yang harus semua guru miliki untuk mendampingi para pelajar. Pertama soal mindset, kedua skillset, dan yang ketiga tool set.
"Guru perlu mengembangkan growth mindset, yaitu pola pikir yang terbuka untuk berkembang dan belajar dari proses," tuturnya.
Lalu, guru juga perlu memiliki seperangkat keterampilan, bukan hanya dalam memberikan nasihat, tetapi juga kemampuan mendengarkan secara empatik, memberikan umpan balik yang konstruktif, serta mempengaruhi dan menginspirasi peserta didik untuk berubah. Ditambah guru harus menguasai berbagai perangkat pendukung, misalnya self-assessment tools dan supervision tools.
"Ketiganya penting, agar guru dapat mendampingi remaja dengan lebih efektif di tengah tantangan zaman sekarang," tutup Hari.
[RWT | ADV]
Related Posts
- Riset Kolaboratif Jadi Langkah SMAN 10 Samarinda untuk Pemetaan Minat Siswa ke Kampus Dunia
- Prakiraan Cuaca Samarinda dan Sekitarnya Hari Ini, Rabu, 12 November 2025
- Parkir Sembarangan Masih Jadi Masalah, Dishub Samarinda Gembosi Ban dan Tempel Stiker Pelanggaran
- Ribuan Botol Miras Ilegal Digilas di Balai Kota, Pemkot Samarinda Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Pelanggar Perda
- Pemkot Samarinda Kejar Dukungan Pusat, Usulkan Anggaran Revitalisasi Sekolah Rp129 Miliar








