Advertorial

Petani di Makroman Banyak yang Sulit Dapatkan Pupuk, Ananda Emira Moeis Dorong Pemerintah Beri Perhatian

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 02 November 2023 04:25
Petani di Makroman Banyak yang Sulit Dapatkan Pupuk, Ananda Emira Moeis Dorong Pemerintah Beri Perhatian
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis. (Dok DPRD Kaltim)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis meminta pemerintah untuk memerhatikan ketersediaan pupuk bagi para petani. Perempuan yang akrab disapa Nanda itu mendengar keluhan sulitnya mendapat pupuk subsidi dan non subsidi di Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Samarinda. 

Meski di Kaltim sudah ada industri pupuk terbesar, tapi ternyata kebutuhan pupuk untuk sejumlah petani juga belum cukup. Banyak petani mengeluh karena kelangkaan pupuk yang terjadi berakibat pada produktivitas pertanian yang ikut menurun. 

“Kenapa sekarang beli pupuk harus pakai kartu? untuk mendapatkan kartu tersebut harus bagaimana? Serta harus terdaftar karena banyak belum mengetahui. Saya ingin perhatian dari pemerintah terkait ketersediaan pupuk,” ungkap Nanda belum lama ini. 

Nanda mengatakan, Makroman adalah salah satu daerah di Samarinda yang berpeluang besar untuk kedaulatan pangan. Sebab daerah di sana berpotensi jadi daerah pertanian dan perkebunan. 

Kendati demikian, Nanda menilai, pemerintah belum memberi bantuan dan fasilitas yang representatif untuk petani di Makroman. Seharusnya, pemerintah menginventarisasi petani-petani lokal yang belum mempunyai kartu subsidi pupuk. 

Jika petani lokal yang belum punya kartu subsidi pupuk itu dibantu, maka dia yakin petani juga bakal lebih dimudahkan untuk mendapat pupuk yang dibutuhkan. 

“Kedaulatan pangan adalah cita-cita kita. Untuk itu, penting bagi pemerintah untuk memberikan prioritas kepada ketersediaan pupuk bagi petani di wilayah tersebut,” tegasnya. 

Nanda ingin, Kaltim bisa menjadi pusat pangan dan pertanian Indonesia. Dalam hal ini, dia juga mendorong masyarakat untuk mandiri dan tidak tergantung dengan impor beras.

“Agar pemerintah tidak hanya sekadar berwacana tetapi juga bertindak nyata dalam membantu para petani di Kaltim,” pungkasnya. 

[RWT | ADV DPRD KALTIM]



Berita Lainnya