Nasional

Pilot Batik Air Tertidur 28 Menit di Udara, KNKT Ungkap Penyebabnya

Network — Kaltim Today 09 Maret 2024 13:36
Pilot Batik Air Tertidur 28 Menit di Udara, KNKT Ungkap Penyebabnya
Pesawat Batik Air. (Ist)

Kaltimtoday.co - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) baru saja mengeluarkan laporan terkait insiden penerbangan Batik Air dari Kendari ke Jakarta pada 25 Januari 2024. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa pilot dan kopilot Batik Air tertidur selama 28 menit saat pesawat sedang mengudara. 

Berdasarkan dokumen KNKT Safety Recommendation Number 04.O-2024-02.01 dan 04.O-2024-02.02, insiden ini bermula ketika kopilot mengaku kurang istirahat sebelum penerbangan. Atas saran pilot, kopilot kemudian tidur sejenak di kokpit selama penerbangan ke Kendari.

Pada penerbangan kembali ke Jakarta, kopilot bertugas sebagai pilot yang menerbangkan pesawat (pilot flying/PF), sedangkan pilot bertugas sebagai pilot monitor (pilot monitoring/PM). Sekitar 30 menit setelah lepas landas, pilot meminta izin kepada kopilot untuk beristirahat.

Ironisnya, setelah pilot tertidur, pemandu lalu lintas udara tidak mendapatkan respons dari kokpit. Saat terbangun, pilot kemudian menyadari bahwa pesawat tidak berada pada jalur penerbangan yang benar dan menemukan kopilot tertidur.

Meskipun berhasil kembali ke jalur penerbangan dan mendarat dengan selamat, insiden ini tentu menimbulkan kekhawatiran serius terkait keselamatan penerbangan.

KNKT pun mendorong Batik Air untuk melakukan langkah-langkah berikut:

  • Membuat prosedur pemeriksaan kokpit yang lebih ketat untuk memastikan pilot dan kopilot tidak tertidur saat bertugas.
  • Memastikan pilot dan awak kabin mendapatkan istirahat yang cukup sebelum melakukan penerbangan.
  • Mengembangkan program pelatihan yang lebih efektif untuk meningkatkan kewaspadaan dan ketahanan pilot terhadap kelelahan.

Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi industri penerbangan Indonesia. Penerapan prosedur keselamatan yang ketat dan memastikan kondisi prima pilot dan awak kabin menjadi kunci utama untuk menghindari terulangnya kejadian serupa di masa depan.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya