Samarinda

Portal Jembatan Mahkota II Diseruduk Truk Merah, Pemkot Bikin Laporan Polisi

Kaltim Today
03 Desember 2019 21:30
Portal Jembatan Mahkota II Diseruduk Truk Merah, Pemkot Bikin Laporan Polisi

Kaltimtoday.co, Samarinda - Portal Jembatan Mahakota II segmen Palaran, Senin (2/12/2019) malam, sekitar pukul 22.14 Wita ambruk setelah diseruduk truk berwarna merah. Ini bukan kejadian pertama. Namun pada peristiwa sebelumnya tidak menyebabkan portal sampai terlepas. Dari hasil pantauan CCTV yang beredar di media sosial, terlihat truk merah itu tanpa mengurangi kecepatan dan memperhatikan tinggi portal dengan bak truk, langsung menyeruduknya hingga portal terlepas.

Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda Hari Prabowo saat dikonfirmasi mengatakan, jika setelah melakukan perusakan, truk merah itu menghilang entah kemana tanpa pertanggungjawaban.

"Sudah kami tindak lanjuti dengan membuat laporan kepada polisi. Tentu yang bersangkutan bisa saja mendapat sanksi," tegas Hari.

Dengan laporan tersebut, Hari mengaku menyerahkan semua proses penindakan selanjutnya kepada aparat kepolisian. Tak hanya membuat laporan, Hari juga mengatakan, jajaran dinas Pemkot Samarinda terkait langsung menggelar rapat pembahasan siang tadi untuk membahas peristiwa tersebut.

Kendati telah melaporkannya, namun Hari mengaku tak bisa menyalahkan kejadian ini sepenuhnya kepada si pengemudi truk. Pasalnya, banyak faktor yang mempengaruhi. Seperti kemacetan arus lalu lintas di kawasan Pasar Sungai Dama, Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Samarinda Ilir.

Kemacetan yang terjadi, kata Hari, dikarenakan banyak faktor seperti ruas jalan yang idealnya 12 meter namun yang ada hanya sekitar 7-8 meter, dan itupun harus dibagi lagi menjadi dua arus lajur kendaraan.

"PKL (Pedagang Kaki Lima) juga menyumbang penurunan kapasitas jalan. Selain itu juga perilaku masyarakat berkendara juga menjadi salah satu masalahnya. Jadi ini persoalan komplek dan harus kami urai satu persatu," beber Hari.

Lebih jauh dia menjelaskan, penyebab di portalnya Jembatan Mahkota II agar tidak terjadi pemadatan arus lalu lintas, terutama untuk kendaraan-kendaraan besar. Mobil umumnya berkapasitas di bawah 12,5 ton, sedangkan tingginya di bawah 2,3 meter.

"Kami punya dua pos penjagaan di setiap segmen. Tapi tentu tidak bisa mengawasinya selama 1x24 secara penuh. Kami juga sudah melakukan imbauan dan teguran," imbuhnya.

Sementara itu, dari hasil putusan rapat sebelum jalur pendekat dari kawasan Sungai Dama menuju Jembatan Mahkota II belum diselesaikan, maka portal di jembatan akan tetap terpasang. Meski sebenarnya jembatan penghubung Sambutan dan Palaran itu memiliki kapasitas yang sangat mumpuni.

"Jadi sebelum jalur pendekat selesai ya di portal terus. Meskipun sebagian ada yang berpikir portal seharusnya bisa di buka di waktu tertentu, namun beliau (Wali Kota Samarinda) tidak mau ada pembedaan dan perlakuan khusus," tutupnya.

[JRO | RWT]



Berita Lainnya