Advertorial

PPU Dorong Transformasi Desa Maju Menjadi Mandiri Lewat Alokasi Anggaran yang Tepat

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 24 September 2024 18:25
PPU Dorong Transformasi Desa Maju Menjadi Mandiri Lewat Alokasi Anggaran yang Tepat
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) PPU, Tita Deritayati. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berkomitmen untuk mendorong peningkatan status desa-desa yang saat ini berada dalam kategori maju menjadi desa mandiri. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) PPU, Tita Deritayati, menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, penting untuk memastikan alokasi anggaran yang tepat dan terarah. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat berbagai sektor di desa, termasuk infrastruktur, layanan publik, dan fasilitas lainnya.

Menurut Tita, anggaran yang dialokasikan akan difokuskan pada peningkatan fasilitas di berbagai sektor, terutama perbaikan infrastruktur yang menjadi kebutuhan mendesak bagi banyak desa. 

"Nanti dia dilihat dari sisi anggarannya juga kan, makanya dalam program ini alokasi untuk mendorong status desa maju menjadi mandiri itu harus ada peningkatan fasilitas di semua sektor, misalnya jalan yah harus ada perbaikan jalan," ujarnya. 

Penekanan ini menunjukkan bahwa infrastruktur menjadi fondasi penting bagi pengembangan desa, karena jalan yang baik akan mempermudah akses dan mobilitas masyarakat.

Selain infrastruktur, peningkatan layanan publik juga menjadi fokus dalam upaya mendorong desa maju menjadi mandiri. DPMPD PPU akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa layanan publik di desa dapat ditingkatkan, baik dari segi kualitas maupun aksesibilitas. 

Layanan seperti kesehatan, pendidikan, dan administrasi desa akan menjadi perhatian utama. Dengan layanan publik yang lebih baik, masyarakat diharapkan dapat merasakan langsung manfaat dari peningkatan status desa.

Peningkatan fasilitas lainnya akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa. Setiap desa memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda, sehingga intervensi yang dilakukan harus tepat sasaran. 

Desa yang memiliki potensi di sektor pertanian, misalnya, akan didorong untuk meningkatkan fasilitas penunjang pertanian, seperti irigasi dan akses ke pasar. 

Sementara itu, desa yang memiliki potensi wisata akan difokuskan pada pengembangan fasilitas pariwisata, seperti homestay, pusat informasi, dan infrastruktur pendukung lainnya.

Tita mengakui bahwa tidak semua desa maju dapat segera mencapai status mandiri dalam waktu singkat. Namun, upaya ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi desa-desa tersebut untuk terus berkembang. 

"Harapannya ke depan ada penambahan lah dari desa yang maju menjadi mandiri. Mungkin kalo enggak bisa 9 desa itu tadi, paling enggak separuhnya dulu kalo enggak bisa sekaligus," pungkas Tita.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya