Samarinda
Profesi Penyuluh Diprediksi Kian Menurun hingga 2024, BPPSDMP Kaltim: Padahal Sangat Berperan Penting
Kaltimtoday.co, Samarinda - Penyuluh tani merupakan profesi yang membantu memberikan bimbingan dan menjadi jembatan aspirasi masyarakat tani dengan aparatur sipil. Profesi ini juga memiliki peran yang penting sebagai penghubung, keberadaannya merupakan ujung tombak. Mempunyai lahan pertanian yang luas di 10 kabupaten dan kota, keberadaan penyuluh masih membutuhkan lebih tenaga kerja.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kaltim, Tri Mawarni menjelaskan, tenaga kerja Penyuluh menurut data BPPSDMP hingga September 2020 memiliki angka yang kecil dibandingkan jumlah petani di Kaltim saat ini. Oleh sebab itu tak pelak satu penyuluh mampu merangkap dan bekerja dua kali pada beberapa kelompok tani. Kendati idealnya, satu penyuluh diperuntukkan satu desa atau kelurahan.
“Jumlah penyuluh yang ada di Kaltim saat ini 539, terdiri atas PNS dan honorer. Angka tersebut mengalami pengurangan setiap tahunnya. Penyebabnya adalah pensiun dan lainnya. Hingga 2024, diperkirakan jumlahnya kian menurun sekitar 400 penyuluh. Sehingga profesi ini masih sangat dibutuhkan,” terang Tri.
Tak hanya bertugas di lapangan, penyuluh juga melaksanakan beberapa fungsi administratif. Sehingga dengan jumlah ketersediaan tenaga kerja yang menurun, akan membuat kinerja penyuluh yang masih bekerja pada tahun aktifnya akan bekerja lebih keras.
Menyambut Kaltim sebagai Ibu Kota Negara (IKN) dengan memiliki lahan pertanian sejumlah 9.972.777,4 hektar dari luas total wilayah kecamatan yang mencapai 14.156.489 hektar, diharapkan semakin banyak individu yang mampu mengisi kekosongan profesi tersebut.
“Jumlah petani saat ini ribuan, total penyuluh saat ini baru setengahnya. Lahan pertanian Kaltim yang luas guna memenuhi kebutuhan pangan 3.575.449 jiwa, tentu membutuhkan banyak pembimbing petani di lapangan,” sambung Tri.
Lebih lanjut, Tri memaparkan petani andal dalam memproduksi dan mengelola produk panen namun acap kali masih sukar dalam memasarkan hasil panen. Melihat fenomena tersebut, peran penyuluh hadir membantu mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut.
Proses rekrutmen penyuluh sama seperti proses penerimaan aparatur sipil melalui seleksi CPNS serta pekerja honorer yang melalui seleksi langsung oleh dinas terkait. Semakin berkembangnya zaman, seluruh profesi tani tanpa memandang bulu memiliki peran yang sama penting. Kekosongan salah satu profesi mampu menghambat kinerja aspek lainnya tak terkecuali pada kegiatan pemenuhan pangan masyarakat.
Aktivitas agraris yang telah terlaksana sejak zaman revolusi hijau, menunjukkan bahwa profesi tani merupakan bagian masyarakat yang tak dapat dilupakan dan akan senantiasa dibutuhkan.
[SNM | RWT | ADV DISKOMINFO]