Advertorial
PT Berau Coal Salurkan Ratusan Ribu Bibit Kakao untuk Perkuat Ekonomi Petani
BERAU, Kaltimtoday.co - PT Berau Coal terus mengembangkan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di bidang ekonomi. Salah satu yang kini menjadi unggulan adalah Program Pengembangan Kakao, yang menyasar petani di berbagai kampung binaan di Kabupaten Berau.
Program ini diawali dengan sosialisasi kepada kelompok tani, aparat kampung, dan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK), sebelum penyaluran bibit dilakukan. Jumlah bantuan disesuaikan dengan kesiapan lahan dan jumlah lubang tanam milik petani. Untuk lahan seluas satu hektare, misalnya, petani bisa menerima hingga 816 bibit kakao, tergantung kondisi lapangan.
Sejak awal 2025 hingga awal Agustus, tercatat 155.368 bibit kakao telah disalurkan kepada 343 petani dari kampung dampingan di Kecamatan Gunung Tabur, Meraang, KAT Birang, Tasuk, Samburakat, Suaran, Gunung Panjang, Long Lanuk, Merasa, Merancang, Teluk Bayur, Maluang, Nyapa Indah, Sukan Tengah, Labanan Makarti, dan sejumlah kampung lain.
Rahni, petani kakao dari Kampung Sukan Tengah, mengaku bantuan tersebut sangat membantu meningkatkan produktivitas lahannya. Ia menerima lebih dari 1.000 bibit kakao, lengkap dengan kompos, dolomit, pupuk, obat tanaman, dan bibit tanaman penaung. Selain itu, ia mendapat pendampingan berkelanjutan dari perusahaan.
“Alhamdulillah, bantuan ini benar-benar mendorong kami untuk lebih semangat mengelola kebun. Kami berterima kasih kepada Berau Coal atas dukungannya,” ujar Rahni.
Community Base Development (CBD) Manager PT Berau Coal, Reza Hermawan, mengatakan program ini sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat ketahanan pangan. Menurutnya, tujuan utama adalah menciptakan sumber penghasilan baru yang berkelanjutan, sekaligus memberi dampak positif bagi lingkungan melalui penerapan sistem tanam tumpangsari berbasis agroforestri dengan metode multi klon dan multi crop.
“Selain memberi manfaat ekonomi, program ini juga berkontribusi pada peningkatan cadangan karbon dan keanekaragaman hayati,” jelas Reza.
Program ini tidak hanya berfokus pada distribusi bibit dan dukungan agronomis, tetapi juga pendampingan teknis, termasuk pelatihan Sekolah Lapang untuk meningkatkan kapasitas petani sesuai prinsip Good Agriculture Practice(GAP). PT Berau Coal berharap, kolaborasi ini dapat melahirkan petani kakao yang mandiri, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan pertanian masa depan.
[TOS | ADV]
Related Posts
- Relokasi Pasar Pagi Belum Tuntas, Pedagang Lama Terjebak Verifikasi Digital
- Jembatan Mahulu Samarinda Dievaluasi Usai Tertabrak Tongkang, Keselamatan Lalu Lintas Jadi Perhatian
- Siswa Tetap Dapat Jatah MBG Meski Libur Nataru, BGN Kaltim: Diganti Menu Makanan Kering
- Grand Final Sayembara Batik ASN-Souvenir Kaltim, Ajang Adu Gagasan Desainer Kearifan Lokal
- La Nina Lemah Bertahan hingga 2026, BMKG Ingatkan Kaltim Waspada Musim Hujan Panjang dan Ancaman Bencana









