Kaltimtoday.co, Sangatta - Secara umum, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur belum dapat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Hal itu lantaran belum tercapainya target vaksinasi bagi lansia.

Namun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), melalui SK Nomor 160/P/2021 tentang Daerah Khusus Berdasarkan Kondisi Geografis yang mulai diberlakukan di Seluruh Indonesia pada 2 Januari 2022, keputusan sebelumnya yakni tentang Daerah Khusus dengan Kondisi Kedaruratan Dampak Wabah Covid-19, dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Sehingga, sekolah-sekolah yang terletak di 9.449 desa se-tanah air yang masuk dalam kategori 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) mendapat kebijakan melaksanakan pembelajaran PTM 100% atau normal kembali setiap harinya.

Di Kalimantan Timur, 119 desa yang tersebar di 6 kabupaten mendapatkan izin untuk melaksanakan PTM 100%. Mahakam Ulu 18 desa, Kutai Barat 37 desa, Berau 15 desa, Kutai Kartanegara 15 desa, Paser 21 desa, dan Kutai Timur 13 desa.

Baca Juga: PT Indexim Coalindo dan Kodim Kutim Kolaborasi Bangun Sumur Bor di Baay dan Pengadan

 

Baca Juga: Konsisten Berdayakan Pelaku Usaha Olahan Pisang, PT Indexim Coalindo Raih Penghargaan di ISDA 2024

Baca Juga: BPPUP Pantau Program Pangan untuk Penghijauan PT Indexim Coalindo di Kaliorang dan Kaubun 

Baca Juga: Hasil Survei LSI Strategi di PIlkada Kutim 2024: Ardiansyah Sulaiman-Mahyunadi 45,75%, Kasmidi Bulang-Kinsu 34,75%

View this post on Instagram

Baca Juga: Kemenkes RI Apresiasi Peran PT Indexim Coalindo dalam Percepatan Penurunan Stunting

Baca Juga: Perkuat Promosi Kesehatan Masyarakat, PT Indexim Coalindo dan BLUD Puskesmas Kaliorang Kembali Gelar Cerdas Cermat Antarkader Posyandu

Baca Juga: Cerita Nor Ipansyah Warga Kutai Timur, Ubah Lahan Tidur Kembali Produktif

Baca Juga: DPK Kaltim Fasilitasi Bimtek Pengelolaan dan Penyelamatan Arsip Covid-19

Baca Juga: Isran Noor Raih Dukungan Penuh di Kutai Timur

Baca Juga: PT Indexim Coalindo Dampingi Petani di Kutim Terapkan Biogas 

Baca Juga: Dukung Percepatan Penurunan Stunting, PT Indexim Coalindo Raih 2 Penghargaan Sekaligus dari Pemerintah

Baca Juga: KPK Ungkap Kerugian Negara Rp 319 Miliar dalam Kasus Pengadaan APD Covid-19

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Baca Juga: SMPN 1 Kaubun dan SDN 006 Karangan Raih Adiwiyata Nasional

Menurut keterangan Uud Sudiharjo selaku Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur, untuk sekolah-sekolah yang berada di 13 desa yang masuk kategori daerah khusus, baik PAUD, SD sederajat, dan SMP sederajat, dapat melakukan pembelajaran tatap muka penuh.

“SKB itu juga menyebutkan bahwa PTMP terbatas itu 100% untuk daerah 3T yang tersebar di sekian sekolah,” jelas Kabid Dikdas yang ditemui, Kamis (28/1/2022).

Ketigabelas desa khusus berdasarkan kondisi geografis di Kutim tersebar di 18 kecamatan, yakni: Desa Long Tesak dan Long Poq di Kecamatan Muara Ancalong. Desa Marukangan, Desa Tadoan, Desa Sandaran, Desa Tanjung Mangkalihat di Kecamatan Sandaran. Desa Ben Hes di Kecamatan Muara Wahau. Desa Kolek di Kecamatan Sangkulirang. Desa Sekrat dan Desa Kraitan di Kecamatan Bengalon. Desa Rantau Sentosa di Kecamatan Busang. Desa Long Noran di Kecamatan Telen, dan Desa Mugi Rahayu di Kecamatan Batu Ampar. 

[EL | NON]