Kutim
Sempat Terhambat, Pemkab Kutim Siap Alokasikan Rp 1,8 Miliar untuk 136 Mahasiswa PG PAUD
Kaltimtoday.co, Sangatta - Sebanyak 136 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mendapat beasiswa S1 program studi Pendidikan Guru (PG) PAUD di Universitas Mulawarman akhirnya bisa bernafas lega. Mereka bisa menyelesaikan pendidikannya dan mengikuti wisuda pada Desember 2020 nanti. Setelah sebelumnya, pendidikan mereka tersendat akibat tunggakan biaya pendidikan selama satu tahun yang tidak dibayarkan oleh Dinas Pendidikan Kutai Timur.
Hal ini terungkap pada pertemuan Plt Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang didampingi Kadisdik Kutim Roma Malau, Wakil Rektor Universitas Mulawarman, DR H Zulkarnain dan Koordinator Program Studi PG PAUD Universitas Mulawarman (Unmul), DR H Budi Raharja dengan ratusan guru PAUD yang tengah menempuh pendidikan tersebut.
Ungkapan terima kasih pun datang bertubi-tubi dari para perwakilan guru. Mereka sangat antusias untuk menyelesaikan pendidikan dan segera membaktikan diri di kecamatan tempat mereka mengajar.
“Sangat berterima kasih sekali, bisa menyelesaikan pendidikan segera dan mendapatkan ijazah. Itu pegangan bagi kami. Apalagi kami mengajar di kecamatan-kecamatan pesisir dan pedalaman,” ungkap salah seorang perwakilan guru PAUD.
“Mendengar permasalahan yang terjadi, saya langsung menghubungi rektor dan dekan di fakultas mereka. Untuk membantu. Saya siap berkomitmen untuk mengalokasikan dana sebesar Rp 1,8 miliar untuk menyelesaikan biaya pendidikan 136 mahasiswa, pada APBD 2021 nanti. Karena, ini juga bagian masa depan anak-anak kita. Penerus kita,” ujar Kasmidi kepada awak media, Selasa (25/8/2020).
Dia berharap, Dinas Pendidikan memprioritaskan pembayaran biaya pendidikan para guru PAUD. Karena komitmen Pemkab Kutim, untuk menyelesaikan biaya pendidikan dan agar para guru PAUD bisa ikut wisuda pada Desember 2020 nanti.
“Untuk pelaksanaan ujian skripsi, info dari Unmul bisa dilaksanakan secara virtual. Kami siapkan aula di Diskominfo Perstik Kutim. Daripada kemana-mana mencari tempat dan internet, lebih baik memanfaatkan yang sudah ada,” ujarnya.
[EI | RWT]