Samarinda
Sempat Vakum, Program Ecobrik DLH Samarinda Bakal Kembali Dimulai

Kaltimtoday.co, Samarinda - Program pembuatan ecobrick sebagai upaya mengurangi sampah limbah plastik bakal kembali dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda.
Program pengolahan sampah plastik menjadi ecobrick ini sempat dihentikan karena berbagai alasan, salah satunya pandemi Covid-19. Padahal sebelumnya, kegiatan ini diikuti secara antusias oleh masyarakat.
Kepala Seksi (Kasi) Pengurangan Sampah DLH Samarinda Eka Noor Wahidah meski saat ini sedang vakum di masyarakat, namun tidak dengan pegawai DLH Samarinda. Mereka masih membuat ecobrik karena diwajibkan menyumbang sampah plastik.
"Program masyarakat membuat ecobrik saat ini memang vakum, salah satunya karena pandemi, tapi pegawai DLH Samarinda tetap ada program membuat ecobrik," kata Eka Noor Wahidah.
Sebelum ada pandemi Covid-19, DLH Samarinda aktif menggelar pelatihan pengolahan sampah plastik menjadi ecobrik. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan program studi di Samarinda kerap ikut. Mereka sangat antusias.
Di luar itu, ada pula kelompok masyarakat atau komunitas peduli lingkungan yang terlibat. Tapi karena pandemi Covid-19 yang mewajibkan kegiatan dibatasi demi mencegah penularan, saat ini keterlibatan mereka dihentikan sementara.
Dikatakan Eka, program ecobrik akan dilanjutkan setelah pandemi Covid-19 di Samarinda teratasi. Minimal, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di Samarinda sudah dihapus atau turun level.
Program ini penting, kata Eka, karena produksi sampah-sampah plastik meski pandemi Covid-19 sekalipun tetap banyak. Bahkan, data DLH Samarinda persentasenya masih mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.
Perlu upaya, salah satunya, program ecobrik untuk mengolah sampah yang ada jadi lebih berguna. Tidak dibuang begitu saja. Selain, tentu saja, sebut Eka, menyadarkan masyarakat Samarinda untuk mengurangi penggunaan plastik, terutama kantong untuk belanja.
“Kami akan kembali menerapkan program ecobrick. Rencananya nanti digelar di Kampung Salai. Selain mengelolah sampah juga sosialisasi ke masyarakat terkait persampahan,” katanya.
[SDH | TOS | ADV DLH SAMARINDA]
Related Posts
- Puluhan Makam di TPU Cempaka Jalan Pangeran Suryanata Longsor, BPBD Samarinda Upayakan Relokasi
- Pesan Menteri Kebudayaan RI Soal Renovasi Masjid Shiratal Mustaqiem Samarinda: Jaga Keaslian Nilai Sejarahnya
- Resmikan Balai Pelestarian Kebudayaan di Samarinda, Menteri Fadli Zon Dorong Akselerasi Kemajuan Budaya
- Daya Rusak Tambang Adalah Penjajahan Gaya Modern
- Soroti Aktivitas Anak Jalanan yang Meresahkan, DPRD Samarinda Minta Masyarakat Tidak Beri Uang