Bontang

Setahun Terakhir Angka Pengangguran Kaltim Turun 6,6 Persen

Kaltim Today
08 November 2019 14:11
Setahun Terakhir Angka Pengangguran Kaltim Turun 6,6 Persen
Ilustrasi ketenagakerjaan (net)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Tingkat pengangguran di tanah Benua Etam pada periode Agustus 2019 ini telah mengalami penurunan yang cukup menggembirakan. Yakni di angka 6,60 persen dibandingkan periode sebelumnya pada 2018.

Hal ini diketahui dari hasil kajian Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim yang mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) setiap tahunnya.

Diterangkan Kepala BPS Kaltim Anggoro Dwitjahyono, TPT Kaltim Agustus 2019 tercatat sebanyak 110.574 orang. Sedangkan di periode tahun sebelumnya mencapai 114.313 orang.

Pengurangan ini, kata Anggoro, karena dampak serapan yang cukup tinggi dari sektor tenaga non formal. Hal ini kemudian mempengaruhi angka penduduk yang bekerja dengan jenjang pendidikan SD ke bawah merupakan proporsi jenjang pendidikan terbesar.

Dia memberikan rincian dengan angka, 467,2 ribu orang. Kemudian disusul, penduduk yang bekerja dengan pendidikan SMA Umum sebanyak 424,7 ribu orang.

"Sektor informal lebih gampang di masukin. Ibarat orang berjualan tinggal buka lapak," ucapnya.

Namun demikian, hal itu diterangkannya tak menjadi soal. Karena yang terpenting saat ini adalah menyerap sebanyak mungkin tenaga kerja dari angkatan kerja yang ada. Pasalnya, data termutakhir pada Agustus 2019 jumlah angkatan kerja di Kaltim pada Agustus 2019 mencapai 1.815.382 orang. Bertambah sebanyak 82.784 orang dibanding angkatan kerja Agustus 2018 yang berada dikisaran 1.732.598 orang.

Meskipun, jumlah penduduk yang bekerja pada periode ini mengalami penambahan sebanyak 86.523 orang dari 1.618.285 orang pada Agustus 2018 menjadi 1.704.808 orang pada Agustus 2019. Sedangkan untuk posisi kerja dengan pendidikan yang lebih tinggi misalnya dari SMA ke Perguruan Tinggi dinilai cukup lama.

"Pendidikan itu bergeraknya agak lambat. Tahunan. Ini terjadi tidak hanya di Kaltim, tapi seluruh Indonesia," jelasnya.

Meski telah mengalami penurunan, namun pemerintah tetap harus meningkatkan serapan tenaga kerja. Semisal, pembinaan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang non formal melalui program berbasis padat karya terpotret oleh BPS sebagai upaya penekanan angka pengangguran yang cukup efektif.

"Jadi ketika ada program padat karya, ada dana atau proyek. Pemerintah bisa menyerap banyak tenaga kerja," pungkasnya.

[JRO | RWT]



Berita Lainnya