Daerah
Sosialisasi Makan Bergizi Gratis, Hetifah Tekankan Transparansi Anggaran dan Kualitas Layanan
Kaltimtoday.co, Samarinda - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus digenjot untuk memastikan seluruh anak Indonesia dapat belajar dalam kondisi sehat, kenyang, dan memiliki gizi seimbang. Oleh sebab itu, DPR RI menekankan soal transparansi anggaran serta kualitas mutu layanan program tersebut, Sabtu (15/11/2025) di Ruang Serbaguna SDHHTL Universitas Mulawarman.
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyebut, masih banyak pelajar di berbagai daerah Indonesia, terutama wilayah 3T dan keluarga berpenghasilan rendah, yang datang ke sekolah dalam keadaan lapar atau kurang gizi. Menurutnya, kondisi tersebut berdampak langsung terhadap konsentrasi belajar, kehadiran, hingga capaian prestasi siswa.
Ia menambahkan, program MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan makan bagi peserta didik, tetapi juga memiliki tujuan jangka panjang seperti menurunkan angka stunting, memperkuat ketahanan pangan lokal, serta memberdayakan petani dan UMKM daerah sebagai pemasok bahan makanan.
"Komisi X mengawasi MBG melalui empat lapis pengawasan, mulai dari anggaran, pelaksanaan di lapangan, kesesuaian regulasi, hingga dampak program terhadap kesehatan dan prestasi siswa," sebutnnya.
Pada aspek anggaran, DPR RI menekankan pentingnya transparansi dan pencegahan kebocoran dana. Pengawasan dilakukan untuk memastikan penyaluran anggaran ke sekolah berlangsung efisien, tepat sasaran, serta mendukung kualitas layanan makanan bergizi.
Pengawasan kedua mencakup kualitas pelaksanaan program. Melalui kunjungan kerja, DPR meninjau langsung mutu makanan yang disajikan, mekanisme distribusi, serta keterlibatan UMKM lokal sebagai rantai pasok bahan pangan.
"Hal ini penting agar MBG tidak hanya bermanfaat untuk siswa, tetapi juga mendorong ekonomi masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Analis Madya Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Alwin Supriyadi, menjelaskan bahwa pemenuhan makanan bergizi dilakukan melalui dapur khusus bernama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dapur-dapur ini membutuhkan pasokan bahan baku segar yang dapat disediakan oleh masyarakat setempat.
Alwin turut mendorong warga, termasuk masyarakat Samarinda, untuk menanam sayuran seperti bayam atau komoditas lain yang dapat disuplai ke SPPG.
"Program MBG tidak hanya memberi manfaat gizi bagi anak-anak, tetapi juga mampu menjadi penggerak ekonomi mikro melalui pembelian bahan pangan lokal," pungkasnya.
Ia menerangkan bahwa sasaran program sangat luas, mencakup peserta didik PAUD, SD, SMP, SMA, SLB, hingga pesantren negeri dan swasta tanpa membedakan latar belakang ekonomi. Selain itu, MBG juga menyasar ibu hamil, ibu menyusui, hingga wanita usia subur melalui pendataan oleh posyandu, PKK, dan dinas terkait.
"Dengan kolaborasi lintas lembaga, partisipasi UMKM, serta dukungan masyarakat dalam penyediaan bahan pangan, pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat berkembang menjadi gerakan nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam jangka panjang," tutupnya.
[RWT | ADV]
Related Posts
- Berperan Cegah Stunting, DPRD Minta Pengawasan Program MBG Diperkuat
- TWAP Pastikan Mayoritas Sekolah Langganan Banjir di Samarinda Tidak Perlu Relokasi
- Pengelola Asrama SMAN 10 Samarinda Bantah Isu “Pungutan”, Tegaskan Layanan Asrama Memang Berbayar
- Pria yang Hilang di Samarinda Seberang Ditemukan Meninggal di Sungai Keledang
- Dorong Prestasi Tenis Usia Dini, Wagub Seno Aji Janji Tingkatkan Sarana Olahraga









