Daerah

Tahun Depan, Pemprov Kaltim Segera Tambah Layanan Internet Lewat Fiber Optik ke 50 Desa

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 24 Oktober 2023 18:02
Tahun Depan, Pemprov Kaltim Segera Tambah Layanan Internet Lewat Fiber Optik ke 50 Desa
Kepala Diskominfo Kaltim, M Faisal. (Dok Diskominfo Kaltim)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemprov Kaltim berencana menambah layanan internet melalui fiber optik (FO) ke 50 desa lagi pada 2024. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan program internet desa. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, M Faisal mengatakan bahwa, program internet desa yang sudah dimulai sejak 2021 itu telah menarik FO ke 40 desa di Kecamatan Kaubun, Kutai Timur (Kutim). Kemudian, jangkauan internet kembali diperluas di 55 desa dari sejumlah kabupaten di Kaltim pada 2022. 

Sejak 2021, ujar Faisal, pihaknya sudah membantu akses internet setidaknya di 95 desa. Jika program layanan internet selesai tahun depan, total yang sudah diberikan bantuan sebanyak 145 desa. Jumlah tersebut sudah dinilai cukup lumayan, sembari mempertimbangkan Kaltim yang wilayahnya sangat luas antara satu daerah dengan daerah lain. 

"Program internet desa ini kebijakan Pak Isran Noor, Gubernur Kaltim periode sebelumnya. Tujuannya untuk bantu masyarakat yang mengeluhkan kualitas sinyal telepon dan internet," ujar Faisal. 

Dia menambahkan, program internet desa bukanlah kewenangan pihaknya sepenuhnya. Dalam hal ini, Diskominfo Kaltim bergerak untuk membantu saja sebagai bentuk perhatian Pemprov Kaltim terhadap kebutuhan masyarakat. 

"Program internet desa ini juga dapat dukungan dari Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik untuk anggaran di 2024," sambung Faisal. 

Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik juga disebut sebagai sosok yang menaruh perhatian dan kepeduliannya untuk perkembangan digital dan kemampuan IT yang bagus di Kaltim. Di satu sisi, menarik FO ke desa-desa di Kaltim juga bukanlah perkara yang mudah dan murah. 

Dia mengatakan, alternatif lain adalah dengan menggunakan tower atau base transceiver station (BTS). Namun penggunaan BTS akan memakan biaya yang jauh lebih mahal. Pendirian BTS juga harus disertai lahan dan pengurusan izinnya lumayan rumit. 

"Kalau tarik FO, kita bisa manfaatkan jaringan listrik PLN yang sudah ada. Jadi, lebih praktis dan hemat," ucapnya lagi. 

Ke depan, dia berharap program internet desa ini bisa membantu masyarakat di daerah terpencil dan blank spot untuk bisa mengakses internet secara cepat. Sehingga akses informasi di Kaltim bisa tersebar lebih merata. 

"Program ini juga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital," tutupnya.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya