Nasional

Mengenang Prada Lucky Namo, Prajurit Muda TNI yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Network — Kaltim Today 08 Agustus 2025 16:54
Mengenang Prada Lucky Namo, Prajurit Muda TNI yang Tewas Diduga Dianiaya Senior
Foto Prada Lucky Namo (23) yang meninggal dunia diduga akibat dianiaya oleh seniornya di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. (Beritasatu.com)

Kaltimtoday.co - Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Prada Lucky Namo (23), prajurit muda TNI yang meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025) usai menjalani perawatan intensif selama empat hari di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo. Lucky, anggota Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834/Wakanga Mere, diduga menjadi korban penganiayaan seniornya.

Informasi yang dihimpun menyebutkan Prada Lucky mengalami sejumlah luka serius di tubuhnya, mulai dari lebam hingga bekas sayatan diduga akibat penganiayaan oleh sesama prajurit.

“Saya sendiri melihat bekas-bekas luka sayatan dan memar hampir di seluruh tubuhnya,” ujar seorang warga yang mengurus jenazah Lucky tetapi enggan namanya ditulis, Kamis (7/8/2025).

Keterangan ini pun diperkuat dengan dokumentasi visual yang beredar luas melalui media sosial maupun grup percakapan internal.

Bagi keluarganya, Lucky bukan sekadar anak atau keponakan, tetapi juga tulang punggung keluarga. Sang paman, Rafael Davids, tak kuasa menahan haru saat mengenang sosok keponakannya itu.

“Dia anak kedua dari empat bersaudara. Sejak jadi prajurit TNI, Lucky yang menanggung kebutuhan keluarga,” ujarnya dengan suara parau. 

Rafael menggambarkan Lucky sebagai anak pendiam, tenang, dan jauh dari pergaulan bebas. Sejak kecil, ia terbiasa menjalani kehidupan disiplin, mengikuti jejak sang ayah yang juga pernah berdinas di TNI.

Alih-alih menghabiskan waktu nongkrong, Lucky memilih fokus pada olahraga dan mempersiapkan diri menghadapi seleksi militer. Setiap hari ia menjalani lari pagi dan sore, push up, serta latihan fisik lainnya untuk menjaga stamina.

“Dia sudah bercita-cita jadi tentara sejak SMA,” kenang Rafael.

Kerja keras itu membuahkan hasil. Pada Februari 2025, Lucky berhasil lolos seleksi calon tamtama TNI dari ribuan peserta. Ia kemudian menjalani pendidikan dasar militer selama tiga bulan di Bali.

Setelah resmi dilantik, Lucky pulang ke kampung halamannya pada 5 Juni 2025 untuk menggelar acara syukuran bersama keluarga dan sahabat.

“Bulan Juni kemarin kami semua bangga dan bahagia,” tutur Letda Inf Agapito, tetangga sekaligus senior yang mengenal baik mendiang Lucky.

Agapito menambahkan, Lucky dikenal ramah kepada siapa pun meski tidak banyak bicara.

“Siapa pun yang dia temui pasti disapa,” katanya.

Kabar meninggalnya Lucky mengejutkan dan meninggalkan luka mendalam. Keluarga mempertanyakan bagaimana kekerasan bisa terjadi di lingkungan militer yang menjunjung kehormatan dan persaudaraan.

Mereka mendesak penyidikan tuntas serta penegakan hukum terhadap pelaku. Harapan keluarga sederhana: tidak ada lagi prajurit muda yang bernasib sama seperti Prada Lucky Namo.

[RWT] 



Berita Lainnya