Gaya Hidup

Tayang di Netflix, Berikut Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Ali & Ratu-Ratu Queens

Kaltim Today
19 Juni 2021 21:39
Tayang di Netflix, Berikut Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Ali & Ratu-Ratu Queens
Foto: Palari Films

Ali & Ratu-Ratu Queens adalah film bergenre drama komedi yang ditulis oleh Gina S Noer, yang sebelumnya sukses menggarap film Dua Garis Biru. Di film ini, Gina berkolaborasi dengan Lucky Kuswandi, sutradara sekaligus dosen di Universitas Multimedia Nusantara.

Pada dasarnya, film ini menceritakan tentang seorang remaja bernama Ali (Iqbaal Ramadhan) yang pergi ke New York untuk mencari ibunya, Mia (Marissa Anita). Ali yang ditinggalkan ibunya sejak kecil ini tumbuh besar bersama sang ayah (Ibnu Jamil).

Awalnya, Ali mengira bahwa sang ibu sudah melupakannya karena tak pernah mengirim kabar, hingga tiga bulan setelah kematian ayahnya, Ali mengetahui ibunya selalu berkirim surat, bahkan pernah mengirimkan tiket untuk ayah dan dirinya berangkat ke New York. Namun, semua itu tak pernah disampaikan ayahnya karena menganggap istrinya lebih mementingkan karir daripada keluarga.

Berbekal foto serta alamat surat yang pernah dikirimkan dari Negeri Paman Sam tersebut, Ali mencoba untuk mencari ibunya meski harus menghadapi tentangan dari keluarga besarnya.

Sesampainya di New York, Ali mengunjungi apartemen ibunya yang diketahui berada di Queens. Di sanalah, Ali bertemu dengan empat sekawan asal Indonesia yang turut menjadi bagian dari petualangan Ali di New York.

Berikut adalah alasan kenapa kamu harus nonton Ali & Ratu-Ratu Queens:

Dibintangi Para Pemain yang Berbakat

Foto: Netflix Indonesia
Foto: Netflix Indonesia

Alasan yang pertama kenapa kamu harus nonton film ini karena dibintangi oleh aktor dan artis Indonesia yang kemampuan aktingnya gak usah kamu ragukan lagi. Sebut saja Iqbaal Ramadhan yang sebelumnya sukses dengan serial Dilan hingga Bumi Manusia.

Selain itu, karakter Mia yang diperankan oleh Marissa Anita terasa sangat cocok. Sebab, Mia yang digambarkan telah lama tinggal di New York ini terlihat natural, didukung dengan kemampuan berbahasa Inggris serta aksen milik Marissa.

Tak lupa, akting yang memukau dari para "Ratu" Queens, yaitu Party (Nirina Jubir), Chinta (Happy Salma), Biyah (Asri Welas) dan Ance (Tika Panggabean) ini layak banget dikasih standing applause. Berperan sebagai guard Ali di New York serta penabur bumbu komedi di film ini, rasanya tak bisa dibayangkan jika empat sekawan ini bukan diperankan oleh mereka.

Bahkan untuk Cut Mini, Bayu Skak, hingga Ibnu Jamil yang memiliki screen time yang sedikit, mampu memerankan karakternya dengan begitu apik.

Heartwarming Banget 

Foto: Netflix Indonesia
Foto: Netflix Indonesia

Sesuai dengan genrenya, film ini mencoba menggambarkan kisah kekeluargaan namun dengan story line yang unik. Khususnya kebersamaan Ali dan para "Ratu" Queens yang mencoba menghadapi kerasnya kehidupan di New York.

Lewat interaksi mereka yang terasa begitu hangat itulah, kita akan mengerti bahwa tak selamanya "darah lebih kental daripada air".

Background Music dan Sinematografi yang Memukau

Foto: Netflix Indonesia
Foto: Netflix Indonesia

Mengambil latar tempat New York tentu merupakan nilai lebih, namun hal itu didukung dengan sinematografinya yang begitu memukau.

Selain itu, background music untuk setiap adegan juga terasa sangat pas sehingga membuat kita semakin hanyut di dalamnya.

Gak Out of The Place

Foto: Netflix Indonesia
Foto: Netflix Indonesia

Di film ini, penonton akan disuguhkan dengan penggambaran kehidupan para karakter yang gak out of the place. Hal ini sangat pas mengingat mereka -selain Ali- adalah para imigran yang sudah tinggal lama di New York. Alih-alih terlihat sebagai turis, mereka terlihat sangat alami saat berbaur bersama warga New York lainnya, seperti saat di sekolah, pusat perbelanjaan, hingga saat sedang bekerja.

Penggambaran Kota New York yang Realistis

Foto: Netflix Indonesia
Foto: Netflix Indonesia

Orang-orang mengenal New York sebagai kota yang glamour dan dipenuhi hiruk pikuk. Namun, yang tak banyak orang Indonesia ketahui adalah bahwa New York memang menjadi tempat berlabuhnya banyak imigran.

"Jadi memang based on real events yang berpusat pada ibu-ibu imigran di New York yang mostly single juga," kata produser Muhammad Zaidy.

Zaidy menambahkan, bukan tanpa alasan New York dipilih sebagai latar kisah film ini. New York punya elemen berbeda yang tak dimiliki kota-kota dunia lainnya.

[RWT]



Berita Lainnya