Kaltim
Tekan Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemprov Kaltim Gelar Operasi Pasar di 278 Lokasi
Kaltimtoday.co - Pemprov Kaltim melaksanakan operasi pasar di 278 lokasi di Kaltim, sebagai upaya untuk mengatasi potensi lonjakan inflasi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Tujuan Pemprov Kaltim Menggelar Operasi Pasar Jelang Natal dan Tahun Baru
Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan mencegah peningkatan inflasi yang signifikan selama musim liburan. Langkah ini juga bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan aksesibilitas barang konsumsi masyarakat, terutama dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru.
Pihak Apa Saja yang Berpartisipasi dalam Pelaksanaan Operasi Pasar?
Disadur dari informasi resmi Diskominfo Kaltim, Heni Purwaningsih selaku Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kaltim, menyatakan bahwa operasi pasar dilakukan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota, Bulog, dan perusahaan, dengan total 278 lokasi operasi pasar.
Faktor Penyebab Harga Bahan Pokok di Kaltim Masuk Kategori Tinggi
Meskipun harga bahan pokok masih stabil, Heni mengungkapkan bahwa beberapa faktor seperti el nino, ketersediaan pasokan dari daerah penghasil, dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mempengaruhi kategori tinggi pada harga bahan pokok.
Selain itu, Heni juga menambahkan bahwa Kaltim masih bergantung pada daerah luar sebagai sumber komoditas pangan, dan faktor global termasuk konflik Ukraina-Rusia mempengaruhi kondisi ekonomi saat ini. Ia menyoroti tingginya tingkat inflasi di Kaltim, yang cenderung kurang stabil karena ketergantungan pada daerah penghasil.
Upaya Lain yang Dilakukan Pemprov untuk Meminimalisir Tingkat Inflasi
Sejumlah upaya lainnya telah dilakukan oleh Pemprov Kaltim. Salah satunya dengan memberikan subsidi angkutan kepada para distributor pemasok bahan pokok ke Kaltim. Upaya tersebut terbukti mampu menekan kenaikan harga.
Selain itu, Pemprov dibantu Bulog juga menjalankan program stabilisasi pasokan dan harga pangan. Caranya dengan menjual komoditas pangan seperti beras dengan harga murah di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Hasilnya harga beras mulai menunjukkan harga yang wajar. Tetapi untuk mendapatkan beras ini, masyarakat dibatasi untuk membeli maksimal 10 kilogram. Tujuannya agar masyarakat dapat berbelanja dengan bijak. Tidak panic buying,” ungkap Heni.
Selain beras, gula pasir juga mengalami kenaikan hingga 17 persen di Kalimantan termasuk di Kaltim. Tetapi telah dipastikan stoknya aman. “Kenaikan ini karena gula kita juga disuplai yang impor dari Vietnam dan India, yang mana dua negara tersebut tengah mengalami krisis sehingga membatasi ekspor. Jadi harganya naik,” jelas Heni.
Pemerintah berharap bahwa upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut dapat menjaga stabilitas ekonomi ditengah tantangan inflasi. Dengan kerjasama lintas sektor dan penerapan kebijakan yang responsif, Pemprov Kaltim optimis dapat menciptakan kondisi ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada daerah penghasil, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
[Kontributor : Gilang Satria Pratama | Editor : Diah Putri]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Rayakan Tahun Baru dengan BIjak: IDI Buntok Berikan 5 Tips Tetap Sehat Setelah Begadang
- Tingkatkan Kualitas Riset, BRIDA Kaltim Gencar Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan Perusahaan Luar Negeri
- 10 Tradisi Natal di Seluruh Dunia yang Unik dan Berbeda
- Cegah Provokasi dan Gangguan Kamtibmas Jelang Nataru, Kapolres Berau Blusukan ke Tokoh Agama
- Bandara SAMS Sepinggan Buka Posko Nataru