Daerah

Telan Anggaran Rp280 Miliar, Rencana Revitalisasi Pasar Pagi Tuai Pro dan Kontra dari Pedagang

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 29 Agustus 2023 15:05
Telan Anggaran Rp280 Miliar, Rencana Revitalisasi Pasar Pagi Tuai Pro dan Kontra dari Pedagang
Suasana Pasar Pagi saat ini pada Selasa, 29 Agustus 2023. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Rencana revitalisasi Pasar Pagi pada 2024 mendatang menimbulkan pro dan kontra. Sejumlah pedagang Pasar Pagi menyampaikan keluhannya terkait rencana revitalisasi yang menelan anggaran sebesar Rp 280 miliar itu.

Diberitakan sebelumnya, Pemkot Samarinda berencana untuk melakukan revitalisasi Pasar Pagi, menjadi lebih modern pada 2024 mendatang.

Salah satunya adalah pedagang baju Pasar Pagi, M Anwar (32) yang mengatakan tidak setuju adanya revitalisasi yang dicanangkan oleh Pemkot Samarinda. Menurutnya, banyak sekali dampak yang akan terjadi dalam realisasi pembangunan ulang Pasar Pagi, khususnya para pedagang.

"Kalau saya tidak setuju, karena tempat penampungannya belum jelas, apalagi kalau para pedagang disebar kemana-mana, sambil menunggu proyek itu selesai," kata Anwar pada Selasa (29/8/2023).

Sejak 10 tahun yang lalu, Anwar sudah berkecimpung di dunia perdagangan, tepatnya di pasar tertua yang ada di Kota Samarinda itu. Menurut pengakuannya, para pedagang di sana sudah merasa nyaman, apalagi memiliki pelanggan tetap. 

"Mereka sudah nyaman di sini, bahkan sudah ada juga pelanggan tetapnya. Kalau dibongkar, kasian nasib mereka," pungkasnya.

Dia berpesan kepada pemerintah kota, untuk memberikan solusi yang bijak terkait rencana revitalisasi tersebut. Tempat relokasi harus jelas dan mampu memenuhi hak-hak para pedagang Pasar Pagi Samarinda.

"Tolong dipikirkan solusinya, jika dibongkar, tempat penampungannya cukup atau tidak. Ditakutkan ada dampak pengurangan karyawan, belum lagi sewa lapak dan lain-lain," jelasnya.

Sementara itu, salah satu pedagang emas, Awi juga turut berkomentar atas rencana revitalisasi Pasar Pagi pada tahun depan. Menurutnya, selama tidak merugikan para pedagang, ia setuju pembangunan tersebut tetap berjalan.

"Selama tidak merugikan pedagang ya setuju saja. Mau dibagusin senang aja. Namun, kalau sampai merugikan, itu yang kami tidak setuju," ungkap Awi.

Awi tak menampik memiliki ketakutan tersendiri terhadap proyek revitalisasi Pasar Pagi tersebut. Pasalnya, ia sudah cukup lama berdagang di sana, yakni kurang lebih 23 tahun lamanya.

Pria berumur 52 tahun itu, membeberkan beberapa permasalahan yang terjadi di kawasan Pasar Pagi Samarinda. Mulai dari pedagang yang berjualan di tangga, hingga sepinya pembeli di lantai 3 pasar pagi.

"Harusnya itu dibenahi dulu, masih ada pedagang yang berjualan di tangga, itu kan mengganggu pengguna jalan. Lantai 3 itu masih sepi juga. Ini mau dibangun 4 - 5 lantai, tapi permasalahan masih ada," tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Samarinda, Marnabas menjelaskan, para pedagang nantinya akan dipindahkan sementara di beberapa pasar di Samarinda, sambil menunggu proyek revitalisasi Pasar Pagi selesai.

“Pedagang akan dipindahkan ke Pasar Segiri, Mall Mesra Indah, Pasar Merdeka, Pasar Kedondong, Pasar Sungai Dama dan beberapa pasar kita,” ungkap Marnabas pada Senin (28/8/2023).

Tercatat, sebanyak 2.800 pedagang Pasar Pagi telah terdata oleh Pemerintah Kota Samarinda. Saat ini, pemkot masih menggencarkan sosialisasi terkait revitalisasi kepada para pedagang.

“Ini sudah mulai sosialisasi ke pedagang secara bertahap. Respon pedagang menerima, karena kondisi pasar pagi saat ini sangat kumuh," tutup Marnabas.

[RWT]



Berita Lainnya