Kaltim
Terancam Merugi Akibat Arab Saudi Stop Umrah, Biro Perjalanan Tunggu Lobi Pemerintah Pusat
Kaltimtoday.co, Samarinda - Sejak diterbitkannya larangan resmi, penerimaan Jemaah Umrah ke Arab Saudi, termasuk rombongan dari Indonesia membuat biro perjalanan haji dan umrah terpukul.
Salah satu yang mengungkapkan ancaman kerugian akibat penghentian sementara, PT Arrehlah Wisata. Biro perjalanan haji dan umrah dari Kaltim ini mengaku sudah punya ribuan daftar tunggu untuk diberangkatkan ke Mekkah dan Madinah.
“Kalau memang ada gejala (virus corona) yang pasti kami tidak berangkatkan," tutur Ambo Dalle, pemilik PT Arrehlah Wisata kepada awak media, Jumat sore.
Dari data Kemenag Kaltim, diketahui ada 14.628 daftar jemaah umrah dari Kaltim. Angka itu dibagi ke sembilan kabupaten/kota. Terbanyak dari Samarinda 4.566 jemaah, menyusul Balikpapan 3.967 orang, lalu Kutai Kartanegara 1.516 jemaah, Bontang ada 1.220 orang kemudian Kutai Timur 1.145 jemaah, lalu ada 913 orang dari Berau. Sementara Penajam Paser Utara ada 628 orang, Paser 486 jemaah dan Kutai Barat dengan 184 jemaah. Daftar itu sejak Agustus 2019 hingga Februari 2020.
Dengan adanya larangan ini, berarti membuat ribuan jamaah umrah dari Kaltim terancam tak bisa diberangkatkan. Menanggapi hal tersebut, Ambo Dalle mengaku sejauh ini pihaknya belum mendapat instruksi dari Kemenag Kaltim terkait penundaan keberangkatan. Meski tidak ada pengumuman, akan tetapi Ambo Dalle mengaku akan terus melakukan koordinasi terkait perihal putusan berangkat atau tidaknya para calon jemaah.
“Kan jadwal keberangkatan kita itu pada 6 bulan depan (Maret), sejauh ini belum ada putusan,” tegasnya lagi.
Meski demikian, dirinya meminta agar jemaah tak perlu khawatir dan cemas dengan kondisi tersebut, sebab pemerintah pasti mencari jalan keluar terbaik. Khusus PT Arrehlah Wisata, sebut Ambo Dalle, selalu memberangkatkan jemaah tiap bulan untuk umrah, dalam sebulan bisa lima kali berangkat.
“Jumlahnya satu bus itu 50 jemaah. Kadang berangkat empat bus, sekitar 200 orang. Sebulan itu bisa 1.000 lebih jemaah,” imbuhnya.
Selain melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat, lanjut Ambo Dalle, biro perjalanan miliknya pun juga memiliki perwakilan di Arab Saudi. Koordinasi terus dilakukan. Putusan berangkat atau tidak, nanti akan disampaikan lebih lanjut, ketika mendekati hari keberangkatan.
Selain itu, Ambo Dalle pun mmeminta jemaah yang berada Makkah, Arab Saudi agar selalu waspada dan menjaga kesehatan. Sebab paket keberangkatan tak hanya sehari atau dua hari, melainkan bervariasi. Ada yang 9, 12, 15 hari.
“Jangan terlalu letih, ingat kesehatan yang utama,” pungkasnya.
[JRO | TOS]