Kutim
Tracking Covid-19, 130 Pegawai Bappeda Jalani Rapid Test
Kaltimtoday.co, Sangatta - Dengan adanya salah satu pegawai yang dinyatakan positif Covid-19 di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Kutai Timur (Kutim), membuat Pemkab Kutim melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) bergerak cepat.
Sebagai langkah pencegahan dan antisipasi, melakukan deteksi dini dengan tracking lewat rapid tes. Setidaknya, 130 pegawai ditargetkan menjalani rapid test. Mulai dari ASN dan Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) di lingkungan kantor tersebut, hingga cleaning service dan security.
“Rapid test sengaja dilakukan pada seluruh pegawai maupun pekerja lepas yang ada di lingkungan Kantor Bappeda Kabupaten Kutai Timur. Jumlahnya mencapai 130 orang. Agar bila ada yang terpapar, dapat diketahui sesegera mungkin dan langsung mendapat penanganan,” kata Kasi Umum Bappeda Kutai Timur Christanti Widi Astuti, di sela pelaksanaan rapid test, Rabu (16/9/2020).
Pasalnya, lanjut Christanti Astuti, Bappeda merupakan satu di antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Kutim yang memiliki mobilitas tinggi.
Selain pusat pelayanan pembangunan yang dari awal terjadinya pandemi Covid-19 sampai dengan saat ini selalu melakukan koordinasi-koordinasi terhadap semua SKPD.
Untuk itu, selain dilakukan Rapid test ke sejumlah pegawai baik ASN, TK2D hingga Cleaning Servis, gedung kantor Bappeda juga kembali disterilkan dengan dilakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah ruangan.
“Kami bergerak cepat dengan langsung mengeluarkan imbauan agar semua pegawai WFH (Work From Home), Rapid test dan mensterilkan kantor dengan penyemprotan,” paparnya.
Seperti diketahui, KTM 241 yakni, Damuri SP M Si, Kasubid Perdagangan dan Industri terkonfirmasi positif Covid-19, setelah melakukan perjalanan dari Samarinda. Informasi yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kutai Timur, pada 7 September 2020 yang bersangkutan mengeluhkan kondisi tubuhnya panas dingin disertai batuk kering.
Namun, karena ada urusan pekerjaan, dia terpaksa berangkat ke Samarinda pada 11 September 2020. Kemudian, tanggal 12 September 2020, pasien yang memiliki riwayat hipertensi dan jantung ini kembali berobat ke Puskesmas dengan keluhan demam, batuk dan sesak nafas.
“Di Puskesmas, pasien diminta melakukan rapid test. Ternyata hasilnya IgM reaktif. Jadi langsung dirujuk ke RSUD Kudungga. Kemudian dilakukan swab test, dan hasilnya pun positif.
“Saat ini yang bersangkutan tengah menjalani perawatan di RSUD Kudungga,” ujar Kadis Kesehatan dr Bahrani Hasanal.
Bahrani menyebutkan sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP), jika ada reaktif hasil rapid testnya dilakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab.
“Untuk memastikan terpapar atau tidaknya Covid-19 yang sudah sangat meresahkan masyarakat,” bebernya.
Tak henti-hentinya, dia mengingatkan, agar mematuhi protokol kesehatan. Agar tidak terpapar Covid-19 yang sekarang ini tengah mewabah.
“Terus terapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan lainnya,” tutupnya.
[EI | RWT]