Daerah

Unmul Angkat Suara Soal Maba FISIP yang Tak Ikuti PKKMB

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 22 Agustus 2023 19:35
Unmul Angkat Suara Soal Maba FISIP yang Tak Ikuti PKKMB
Rektor Unmul, Abdunnur. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Saat Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Mulawarman pada 3 Agustus 2023 lalu, hanya 5 mahasiswa baru (maba) asal Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Unmul yang hadir dari total 658 maba. 

Hal ini memicu respons dari Wakil Rektor III Unmul, Mohammad Bahzar. Kala itu dalam sambutannya, Bahzar mengatakan bahwa dirinya meminta Rektor Unmul memberikan sanksi untuk maba yang tidak hadir. 

Bahkan dia mengatakan, akan membekukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unmul pasca ketidakhadiran maba angkatan 2023 itu di PKKMB. Menurut Bahzar, kejadian tersebut tidak menghargai Unmul sebagai tempat untuk penyerahan fakultas. 

"Kiranya bapak rektor bisa memberikan sanksi yang tegas kepada FISIP. Saya ingatkan ke BEM akan saya bekukan juga. Tidak akan mendapat bantuan dari Unmul," tegasnya. 

Pernyataan Bahzar itu memicu tanggapan dari BEM FISIP Unmul. Presiden BEM FISIP Unmul, Slamet Riyadi dalam rilisnya mengatakan, MPM FISIP yang independen menjamin kebebasan semua mahasiswa dapat mengekspresikan pendapatnya. Tanpa adanya tekanan atau intimidasi, serta menganggap pernyataan yang disampaikan oleh Bahzar sebagai sebuah reaktif. 

Pihaknya menilai, pernyataan yang dikeluarkan Bahzar itu terkesan tergesa-gesa. Sebab mengeluarkan pernyataan tanpa adanya argumentasi yang logis dan jelas serta jauh dari nilai akademis. 

"Kami menilai sikap tersebut sebagai bentuk arogansi seorang pejabat kampus. Tindakan yang kami lakukan merupakan bentuk bagaimana kita mengekspresikan diri kita sebagai mahasiswa atas segala kerisauan yang terjadi, sehingga kami menyatakan sikap untuk tidak terlibat dalam PKKMB Universitas, " tegasnya. 

Dalam hal ini, BEM FISIP Unmul menyayangkan pernyataan yang disampaikan Bahzar. Menurutnya, rencana pembekuan BEM FISIP dan pencabutan bantuan dari universitas adalah tindakan kejahatan intelektual dan merugikan hak-hak mahasiswa. Terlebih saat hendak terlibat di pengambilan kebijakan di kampus.

Rektor Unmul, Abdunnur angkat suara mengenai itu. Menurut Abdunnur, PKKMB mesti dihadiri maba. Terkait masalah yang ada di FISIP, Abdunnur menyebut pihaknya akan melihat terlebih dahulu siapa yang bertanggung jawab atas absennya maba di PKKMB dari fakultas tersebut.

"Jadi kita telaah lebih dalam juga masalahnya di mana. Tidak langsung kita beri sanksi semua maba itu. Nanti kita lihat lagi ke dalam. Secara subtansi, maba yang kami tanya mereka sangat ingin ikut, jadi mereka itu harusnya diarahkan oleh fakultas itu sendiri," tegas Abdunnur. 

Dia melihat, absennya maba FISIP di PKKMB ini menjadi korban. Pihaknya akan mencari tahu akar masalahnya terkebih dahulu, apakah ada senior atau BEM kampus yang terlibat. 
 
"Jadi ada miss komunikasi yang ada di situ. Itu yang akan kita lihat," tandasnya.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya